REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Kota Salatiga, Jawa Tengah diminta untuk belajar dan mengembangkan kapasitas serta kemampuan mereka dalam hal pemasaran produk UMKM-nya.
Kemampuan tersebut dipandang penting agar produk- produk UMKM Kota Salatiga tidak hanya dikenal di daerahnya sendiri, namun juga di daerah lain bahkan juga dikenal sampai ke luar negeri.
Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengungkapkan, skill manajemen pemasaran juga memegang peran kunci bagi para pelaku UMKM untuk dapat memperluas cakupan pasar serta mengembangkan usahanya.
Di sisi lain, lanjutnya, UMKM di wilayah Kota Salatiga disebitnya juga sangat kreatif. Selama hampir dia tahun dihantam pandemi Covid-19, tidak mengandalkan pemberian bantuan dari pemerintah.
Sebaliknya, para pelaku UMKM justru semakin bersemangat untuk memutar otak agar usaha mereka masih bisa bertahan. "Dan hasilnya juga luar biasa, hingga saat ini pun masih bertahan," katanya.
"Kendati begitu, peningkatan kapasitas, khususnya manajemen pemasaran, masih harus didorong lagi," ungkapnya, saat membuka Pelatihan Manajemen Pemasaran oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Salatiga, di ruang pertemuan Hotel Le Beringin, Salatiga, Senin (22/11).
Pelatihan manajemen pemasaran -- masih menurut Yuliyanto-- sangat penting, karena pemasaran merupakan ujung tombak bagi pengembangan UMKM.
Agar produk UMKM tersebut tidak hanya laku di lingungan Salatiga dan sekitarnya saja, namun juga dikenal dan memiliki cakupan pasar yang luas bahkan ekspor.
"Terlebih di era digitalisasi informasi seperti sekarang ini, yang informasi sudah tidak lagi mengenal jarak, waktu maupun tempat," tegas Wali Kota Salatiga.
Ia mencontohkan, salah satunya adalah produk keramik Naruna yang dibuat di Salatiga. Pemiliknya pun mungkin belum pernah melihat negara- negara di Timur Tengah.
Namun produknya sudah sampai di berbagai negara di Timur Tengah. "Salah satunya karena keberhasilannya dalam memasarkan melalui pemanfaatan media sosial," tambah Yuianto.
Menurutnya, industri yang berawal dari hanya tiga orang karyawan tersebut, kini telah berkembang pesat dan saat ini sudah mampu menyerap lebih dari 150 karyawan dengan omset milyaran rupiah.
Oleh karena itu, era digitalisasi yang semakin berkembang memungkinkan bagi UMKM untuk mendorong pemasarannya agar memiliki jangkauan yang jauh lebih luas lagi.
"Saya ingin menyampaikan bahwa, kebijakan pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM, akan terus memperdayakan UMKM yang ada di Salatiga supaya tumbuh dan berkembang," tegasnya.
Salah satunya dengan mengajak para pelaku UMKM untuk maju dan mulyo bareng (red; maju dan sejahtrra bersama. Jika UMKM di Kota Salatiga terus tumbuh, maka pertumbuhan ekonomi di Salatiga juga akan membaik.
Jika pertumbuhan ekonomi membaik maka angka kemiskinan di Kota Salatiga akan turun. Jika angka kemiskinan turun, maka Kota Salatiga ini akan sejahtera.
“Dan jika masyarakatnya sudah sejahtera maka tidak akan ada kejahatan di Salatiga, sehingga pantas jika Kota Salatiga kemudian mendapatkan predikat Kota Tertoleran se-Indonesia,” tandasnya.