REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang berakhirnya tahun 2021, Trawlbens menuntaskan beroperasinya jaringan kemitraan di delapan lokasi. Sedangkan tiga lokasi lainnya menyusul dalam tahap verifikasi data. Dengan bertambahnya jaringan kemitraan, diharapkan Trawlbens sebagai pelaku bisnis di industri logistik atau pengiriman akan semakin besar dan menjangkau banyak sasaran.
Langkah ekspansi Trawlbens ini tak lepas dari bisnis logistik yang makin bersinar dan prospektif sejalan penggunaan layanan e-commerce dan marketplace. Sektor logistik di Indonesia sangat menjanjikan sebagai peluang bisnis. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memaparkan bahwa pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30 persen. Dan pertumbuhan sektor tersebut secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai Rp 40 triliun atau lebih setiap tahunnya.
Wajar, jika perusahaan jasa ekspedisi ini gencar menggandeng mitra bisnis strategis. Saat ini, lokasi mitra bisnis Trawlbens yang sudah beroperasi antara lain Mataram, Surabaya, Bandung, Semarang, Banjarmasin, Pontianak, Palembang dan Pekanbaru. Sedangkan tiga lokasi yang segera menyusul, yakni Yogyakarta, Makassar dan Batam.
"Jadi, sampai akhir November ini akan ada 11 jaringan kemitraan yang beroperasi. Sedangkan hingga awal tahun 2022, kita memastikan di masing-masing kota tersebut sudah terjalin 20-30 kemitraan yang beroperasi," ujar pendiri sekaligus CEO Trawlbens, Beni Syarifudin, dalam keterangan resminya kepada wartawan, Selasa (23/11).
Beni menjelaskan, pemilihan kota-kota tersebut didasarkan pada telah bergeraknya roda perekonomian di kota tersebut di bandingkan kota lainnya. Kemudian dilihat dari jalur pengiriman barang di kota tersebut yang ramai, bahkan ada yang menjadi HUB transit untuk logistik. “Yang tak kalah penting, jumlah UMKM di kota-kota tersebut cukup banyak. Karena Trawlbens memang fokus untuk membantu dan meningkatkan bisnis para pelaku UMKM,” ujar Beni.
Pertimbangan lainnya, lanjut Beni dengan banyaknya kemitraan yang dimiliki akan semakin mendekatkan bisnis Trawlbens ke pelanggan. Tujuannya agar Trawlbens semakin dikenal dan popular terutama di kalangan pelaku UMKM dan bisnis lainnya.
"Untuk wilayah Jabodetabek, Trawlbens sudah menjalin 50 sampai 60 mitra bisnis strategis. Sedangkan untuk kota-kota tertentu, mulai 1 Desember, Trawlbens membantu pelaku UMKM dengan memberikan gratis ongkos kirim alias gratis ongkir. Diharapkan bisnis UMKM semakin menggeliat, bergerak, tumbuh dan berkembang pasca pandemi,” ujar Beni. “Adanya mitra bisnis strategis ini membuat nilai bisnis TrawlBens mencatatkan pertumbuhan signifikan dibanding tahun lalu," katanya.
Dengan tagline “Makin berat, diskonnya makin Dahsyat”, Trawlbens menerapkan tarif semakin murah, jika barang semakin berat. Misalnya, berat barang mencapai 3-5 ton, maka tarif pengirimannya cuma Rp 1.500 per kilogram. "Ini batas maksimal tarif yang kami tetapkan," ujar Beni.
Langkah memperkuat jaringan mitra bisnis juga dibarengi dengan pembenahan manajemen. Untuk skema mitra bisnis saat ini menggunakan komposisi 40 persen diwujudkan bagi kelengkapan kantor dan keperluan pengiriman barang. Sedangkan yang 60 persen ditempatkan sebagai deposit. “Deposit akan dikembalikan jika mitra bisnis memutuskan tidak bermitra lagi dengan Trawlbens. Jangka waktu bermitra dengan Trawlbens minimal satu tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, juga dilakukan upaya meningkatkan kemampuan digital apps Trawlbens untuk memudahkan konsumen pengguna jasa logistik. Di dalam aplikasi tersebut konsumen bisa memaksimalkan fitur layanan pengiriman atau perpindahan barang ke seluruh Indonesia dengan tarif kompetitif.
“Fitur di aplikasi Trawlbens akan semakin berkembang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan. Kami terus meningkatkan performa aplikasi agar bisa mengukur secara akurat waktu pengiriman barang dan pelacakan barang,” ujarnya. “Armada juga terus kami perkuat. Intinya, tahun depan bsinis Trawlbens akan semakin mengkilap,” tuturnya.