REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Selasa pagi hingga sore menyebabkan sejumlah wilayah kembali dilanda banjir.
"Banjir kali pertama terjadi pada 15 November 2021 dan hari ini sejumlah titik kembali terendam air dengan ketinggian 20 centimeter hingga 60 centimeter," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsigaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Selasa (23/11).
Beberapa wilayah terdampak banjir tersebut antara lain Jalan Progo, Kandang Panjang, Jalan Jlamprang, Teruntum Klego, Teratai, Poncol, lapangan Sorogenen, Jalan Agus Salim, Sugihwaras, Jalan Sulawesi, Jalan Patriot, Jalan Tentara Pelajar, Tirto, Kampung Baru, Perum Gama Permai, Jalan Kurinci, Celumpritdan Jalan Sutan Syahrir.
Dimas mengatakan hujan deras tersebut juga mengakibatkan Sungai Gabusan meluap serta menggenangi pemukiman dan area tambak khususnya di wilayah Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara. Saat ini, kata ia, BPBD telah menyiapkan titik pengungsian, membuka dapur umum dan layanan medis, khususnya di Kelurahan Degayu dan Clumprit.
"Sebanyak 76 warga terdampak banjir kini telah kami ungsikan ke sejumlah titik pengungsian antara lain Aula Kelurahan Degayu, bekas Aula Kelurahan Kraton Kidul, Mushalla Al Hikmah, dan TPQ Al Hikmah Tirto. Pada proses evakuasi para pengungsi kami juga bekerja sama dengan petugas PMI," katanya.
Ketua Rukun Warga 1 Kelurahan Tirto Adip Triono mengatakan bahwa tempat tinggalnya merupakan wilayah langganan banjir pada saat memasuki musim hujan sehingga warga harus mengungsi. "Kami berharap pemerintah daerah bisa mencarikan solusi agar wilayah ini tidak menjadi langganan banjir. Kami selalu was-was jika hujan deras terus mengguyur karena bisa dipastikan banjir akan merendam permukiman penduduk," katanya.