REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK -- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur akan mengoptimalkan peran organisasi itu di tingkat kecamatan, untuk mengadvokasi petani, sehingga mampu memberikan edukasi pertanian.
Sekretaris DPD HKTI Provinsi Jawa Timur Warsito dalam acara Pra Musyawarah Cabang (Muscab) HKTI mengatakan, optimalisasi tingkat kecamatan merupakan arahan dari HKTI Jawa Timur. Dengan adanya ini akan mudah berperan aktif kepada petani.
"Harapannya, dengan memusatkan di tingkat kecamatan akan aktif di seluruh petani. Aktif dalam artian akselerasi mengadvokasi petani, mulai dari kecamatan paling ujung utara hingga ke selatan," katanya.
"Petani di sini perlu digarisbawahi, bukan hanya petani di sawah atau ladang, melainkan juga para petani ikan di tambak," kata Warsito.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang hadir dalam kegiatan itu mengakui bahwa dengan adanya HKTI di tingkat kecamatan, bahkan tingkat desa, akan membuat HKTI semakin dekat dengan masyarakat, khususnya masyarakat tani.
Gus Yani, sapaan akrabnya menegaskan petani memiliki peran yang luar biasa dalam negara, sebab tumbuhnya bangsa tidak lepas dari peran petani. "Bayangkan saja kalau petani mogok kerja, apa jadinya negara. Tumbuhnya bangsa Indonesia ini juga tidak lepas dari peran petani," kata Gus Yani.
Gus Yani juga meminta agar problem pertanian, seperti tergerusnya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), persaingan dengan kemajuan perindustrian, masalah hama dan distribusi pupuk perlu dicarikan solusi bersama. "Diperlukan komunikasi yang apik antara pihak pemerintah daerah dengan para petani. Bagaimana tahu persoalan yang ada di pertanian kalau kita tidak turun ke sawah atau tambak. Yang terjadi nantinya adalah masalah keterlambatan," katanya.