Rabu 24 Nov 2021 14:21 WIB

Kisah Guru Honorer di Malang Nyambi Jadi Pemain Band

Banyak permintaan untuk mengisi di instansi-instansi pemerintahan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Guru honorer di Malang, Mochamad Faizal Mohtarom saat bermain musik dengan band-nya.
Foto: Dok. Pribadi/Faizal
Guru honorer di Malang, Mochamad Faizal Mohtarom saat bermain musik dengan band-nya.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Mochamad Faizal Mohtarom tidak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru. Keterlibatannya dalam dunia mengajar tidak lepas dari tawaran temannya yang membutuhkan guru bahasa Indonesia di salah satu SMK wilayah Kepanjen, Kabupaten Malang.

"Sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan mengajar karena basic-nya saya bukan di pendidikan, walaupun akhirnya mengambil gelar ganda dari sastra melanjutkan ke pendidikan," ucap pria berusia 34 tahun tersebut kepada Republika, Rabu (24/11).

Pada akhirnya, pria disapa Faizal ini pun berkecimpung di dunia pendidikan sejak 2009. Statusnya sudah menjadi Guru Tetap Yayasan walaupun di Dapodik masih tergolong guru honorer. Besaran gaji yang diterima Faizal fluktuatif tergantung banyak dan tidaknya kegiatan di sekolah.

Saat ditanyai apakah jumlah gajinya cukup, Faizal memiliki pandangan tersendiri. Cukup atau tidaknya gaji seseorang tergantung pada gaya hidup masing-masing. Jika tidak mampu menyesuaikan kebutuhan dan gaya hidup, besaran gaji berapapun tak akan cukup. 

Faizal teringat salah satu pepatah gurunya di masa lalu bahwa "Kalau mau kaya jangan jadi guru, kalau mau jadi guru fokuslah mengabdi".  Dari nasihat ini, Faizal pun tidak mengharapkan apa-apa dari berprofesi menjadi guru. Hal ini justru orang tua dari anak-anak didik yang berharap banyak kepada guru. 

Meskipun gaji yang diberikan jauh dari harapan, Faizal tetap mensyukurinya. Namun dia juga berusaha melakukan kerjaan sambilan di bidang entertainment. Selain menjadi salah satu pemain band, dia juga menyediakan jasa untuk kebutuhan pernikahan dan acara-acara lainnya. 

Keterlibatan Faizal di dunia entertainment tidak lepas dari hobinya selama ini. "Dan alhamdulillah dari side job ini lebih mencukup daripada mengajar, tapi menurut saya berkahnya dari mengajar memang benar tak ternilai," jelasnya.

Ada banyak hal yang bisa didapatkan Faizal saat menyelami profesi sambilannya. Selain tambahan pemasukan, dia juga bisa menambah relasi yang lebih luas. Sebab, banyak juga permintaan untuk mengisi di instansi-instansi pemerintahan dan kegiatan besar lainnya.

Di samping sebagai guru dan pemain band, Faizal juga tengah menempuh studi pascasarjana di Universitas Brawijaya (UB). Dia sengaja mengambil studi lagi agar bisa mengembangkan kualitas diri. Ilmu-ilmu ini tentunya akan berguna untuk Faizal di masa depan.

Untuk bisa membagi waktu, Faizal mengaku, saat ini tidak mengambil banyak jam mengajar. Hal ini karena dia memang sudah mengajukan izin untuk melanjutkan studi. 

"Dan untuk membagi waktu dengan sidejob, alhamdulillah malah lebih mudah karena memang sudah ada beberapa team yang bisa back up," ungkap pria yang berdomisili di wilayah Tidar, Malang ini.

Meskipun ada banyak hal menantang yang dilalui, Faizal mengaku, masih memiliki niat untuk terus mengajar. Kemudian juga ingin terus membesarkan usaha yang telah dia bangun selama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement