REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemain basket Indonesia, Galank Gunawan, tak hanya menggeluti dunia olahraga, tetapi juga telah merasakan jatuh bangun dalam dunia bisnis. Tak hanya bisnis clothing Slam Dunk yang berlokasi di Lembah UGM, pemain dengan nomor punggung 66 itu ternyata juga memiliki bisnis penginapan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Mulai membuka homestay pertama tahun 2018, lokasinya berada di Maguwoharjo dan Sambisari," ujarnya saat ditemui Republika di Opposite Caffe, Yogyakarta, Kamis (25/11).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dunia bisnis memang telah menjadi passion-nya. Bisnis homestay tersebut bermula dari sebuah rumah milik orang tuanya yang tidak terawat di Maguwoharjo. Kondisi tersebut kemudian memantik pemain berusia 34 tahun itu untuk merenovasi dan menjadikannya sebuah ladang penghasilan.
"Karena jiwa kewirusahaan dan ketertarikan saya dengan arsitektur dan desain, pelan-pelan saya pelajari secara otodidak, kemudian muncul ide kenapa tidak direnovasi dan disewakan melalui Airbnb," ujar eks pemain Bima Perkasa Jogja tersebut.
Dari munculnya gagasan tersebut, akhirnya secara perlahan rumah itu didesain ulang dan diperbaiki. Hingga akhirnya berbagai fasilitas pun dilengkapi demi melayani para pendatang yang menyewa homestay tersebut.
"Dicat ulang, diganti keramiknya, dan ditambahin fasilitasnya, ini renovasi mayor jadi menghabiskan Rp 200-300 juta. Renovasi tersebut memakan waktu enam bulan sampai akhirnya dipasarkan melalui Airbnb," kata Galank menambahkan.
Tanpa disangka, usahanya tersebut mendapatkan respons positif dari berbagai pendatang. Banyak review positif yang kemudian dapat meningkatkan rating homestay-nya hingga mendekati sempurna di aplikasi tersebut.
Homestay dengan tiga kamar itu mengusung konsep seperti rumah pribadi. Sehingga para penyewa pun dapat memperoleh kenyamanan seperti hunian sendiri. Selain itu, homestay tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari Wi-Fi, kulkas, AC, meja makan, smart TV, hingga kitchen cabinet. "Saya sangat totalitas di sini. Sehingga setiap tamu yang datang akan diservis dengan excellence," ungkapnya.
Galank juga mengatakan, dirinya tak memiliki karyawan. Sebab, setiap tamu yang datang akan mendapatkan arahan check in dan check out, serta peraturan yang berlaku berupa video petunjuk. Hal tersebut menjadi satu keunggulan dari homestay miliknya. "Jadi self service. Anggap saja rumah itu seperti rumah sendiri. Yang penting peraturannya dipatuhi," ujar pemain yang sempat membela tim nasional itu.
Pandemi memang sempat membuat usahanya surut hingga ia terpaksa menutup toko clothing-nya di Senayan Jakarta sebelum akhirnya dibuka kembali di Yogyakarta. Namun, ternyata pandemi membawa keuntungan bagi bisnis homestay yang dirintisnya. Sebab, saat ini, banyak orang lebih memilih menggunakan homestay dengab alasan lebih privat.
Selain itu, rasa kekeluargaan juga bisa didapatkan dari suasana homestay yang dimilikinya. Pemandangan sawah yang hijau juga menjadi poin tersendiri bagi para pendatang, terutama dari orang-orang yang ingin beristirahat dari kepenatan kota.
"Saat ini, tak hanya disewakan sebagai penginapan saja, tetapi juga untuk photo shoot, video shoot, baik syuting iklan atau produk gitu. Apalagi tempatnya memang didesain yang instagrammable begitu," tuturn pemain berposisi power forward itu.
Tak sampai di situ, ia mengungkapkan, usaha homestay ini akan dikembangkan lagi. Saat ini, ia sedang menyusun rencana untuk membangun kembali beberapa unit homestay di Yogyakarta dan Magelang, tempat kelahirannya.