Jumat 26 Nov 2021 18:51 WIB

DPRD Yogya Minta Penegakan Protokol Kesehatan Diintensifkan

DPRD Yogya menilai banyak warga mulai abai dengan protokol kesehatan.

Pengunjung berjalan-jalan di jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung berjalan-jalan di jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi D DPRD Kota Yogyakarta meminta pemerintah daerah untuk kembali mengintensifkan penertiban dan penegakan aturan protokol kesehatan di masyarakat untuk mencegah potensi penularan Covid-19. DPRD menilai banyak warga yang mulai abai dengan protokol kesehatan (Prokes).

"Sejak PPKM turun ke level dua, banyak warga yang menganggap kondisi saat ini sudah kembali normal. Ini yang penting untuk menjadi perhatian bersama," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Krisnadi Setyawan di Yogyakarta, Jumat (26/11).

Baca Juga

Krisnadi khawatir, jika semakin banyak warga yang menganggap kondisi sudah kembali normal dan kemudian abai terhadap protokol kesehatan, kasus di Kota Yogyakarta akan kembali meledak. "Apalagi, dalam waktu dekat sudah masuk libur Natal dan Tahun Baru. Perlu banyak langkah antisipasi agar kasus tidak meledak dengan kondisi yang bertambah buruk," katanya.

Oleh karenanya, lanjut dia, penertiban dan penegakan protokol kesehatan merupakan langkah penting yang harus kembali dilakukan. "Masyarakat perlu memahami jika menginginkan kondisi perekonomian stabil maka harus ada rem-nya. Tidak bisa dilepas begitu saja seolah tidak terjadi apa-apa," katanya.

Krisnadi juga menyinggung munculnya kasus positif Covid-19 di sekolah yang menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. "Pengawasan protokol kesehatan di sekolah juga penting dilakukan meskipun secara umum sekolah cukup disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Meskipun demikian, lanjut dia, terkadang sekolah juga menghadapi desakan dari lingkungan dan orang tua siswa untuk lebih melonggarkan pembatasan saat PTM terbatas. "Misalnya anak usia kurang dari 12 tahun belum divaksinasi tetapi sudah kembali sekolah karena masyarakat khawatir adanya learning lost. Dari kami, selama pelaksanaannya sesuai protokol kesehatan maka tidak apa-apa," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan berbagai upaya yang konsisten untuk memastikan kasus terkendali. 

"Dalam beberapa hari terakhir, terjadi penurunan kasus meski sempat naik drastis. Tetapi, kecenderungan secara umum turun. Untuk memastikan bahwa kasus turun, maka kami melakukan pemeriksaan acak yang ditujukan ke siswa hinga ke ASN yang melakukan pelayanan langsung ke masyarakat," katanya.

Pemeriksaan acak tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa penurunan kasus di Kota Yogyakarta tersebut merupakan fakta dan tidak ada penularan di masyarakat. Namun demikian, dari pemeriksaan terhadap siswa di sekolah ditemukan tujuh kasus Covid-19 yang diambil dari 1.500 lebih sampel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement