REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengungkapkan beberapa masukan bagi BUMN Kawasan Industri Surabaya setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja ke PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Menurutnya, kawasan industri tersebut memiliki potensi besar dan harus masuk dalam skema scale-up atau peningkatan skala bisnis.
"Jangan hanya menjadi tuan tanah dengan menjual dan menyewakan lahan saja,” ujarnya di Surabaya, Selasa (31/11).
Menurut Martin, SIER harus melakukan banyak pengayaan atas rencana bisnis ke depan seperti apa. Sehingga kawasan ini tidak hanya menjual dan menyewakan tanah yang dimiliki. Tapi harus bisa menjadi bagian dari supply-chain industri di Indonesia.
“SIER juga harus bisa mampu mendatangkan investasi baru ke Indonesia. Konsep green and smart industrial estate harus masih dipertajam. Kawasan industri seperti ini haus melakukan terobosan-terobosan yang terintegrasi dengan potensi arah investasi yang akan datang ke Indonesia,” ujarnya.
Martin menjelaskan, Presiden Jokowi saat ini tengah membangun industri mobil listrik, sebagai hilirisasi tambang nikel. SIER dirasanya bisa ikut menjadi bagian dari peningkatan industrialisasi di sektor tersebut.
“Semua BUMN harus seperti itu. Tidak hanya SIER. Sebagai kawasan industri berpikirnya jangan hanya business as usual, tapi harus melakukan inovasi, melihat strategi jangka pendek, menengah, dan ke depan seperti apa,” kata dia.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu menyatakan, di masa pandemi Covid-19 ini adalah momen yang paling tepat untuk melakukan koreksi-koreksi bisnis. Ia menyatakan, koreksi bisnis jangan menunggu pandemi selesai, tapi harus dimulai secepat mungkin.
“SIER saya lihat memang bagus, masih bisa membukukan keuntungan di era pandemi. Menurut saya itu cukup baik di masa tekanan ekonomi seperti ini. Tapi jangan terlena, khususnya di masa pandemi ini, SIER harus melihat arah bisnis ke depan seperti apa," kata dia.