Selasa 30 Nov 2021 21:00 WIB

Komisi VI Dorong PT SIER Agresif Gerakkan Ekonomi Lokal

SIER tetap tumbuh progresif di masa sulit ini.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam saat melakukan kunjungan kerja ke PT SIER Surabaya, Selasa (30/11).
Foto: DPR
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam saat melakukan kunjungan kerja ke PT SIER Surabaya, Selasa (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam menyebut BUMN kawasan industri PT SIER perlu terus menggerakkan seluruh potensinya untuk menggerakkan ekonomi lokal. Sebagai pengelola kawasan industri, kata dia, SIER harus atraktif dalam menjaring investor baru yang berujung pada penyerapan lapangan kerja demi pemulihan ekonomi.

“Saya melihat SIER sebagai pengelola kawasan industri perlu lebih atraktif menjaring investor baru. Optimalkan aset yang ada, baik itu di Surabaya, Sidoarjo, maupun Pasuruan. Sekarang kompetisi di kawasan industri sangat ketat, karena banyak kawasan-kawasan baru, maka SIER perlu terus berinovasi,” kata Mufti di Surabaya, Selasa (30/11).

Mufti mengatakan, sejumlah inovasi perlu dikembangkan SIER. Di antaranya adalah dengan membangun kolaborasi antara UMKM dan pelaku industri besar yang berada di kawasan milik SIER.

“Jadi memang perlu duduk antara pelaku industri, pemda, dan SIER. SIER harus membantu memfasilitasi, menyiapkan semacam katalog UMKM sehingga ketika pelaku industri membutuhkan suplai produk atau jasa, bisa langsung ketemu dengan UMKM yang cocok,” ujarnya.

Kolaborasi serupa, lanjut Mufti, juga bisa digarap bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sehingga multiplier effect kehadiran sebuah kawasan industri benar-benar terasa bagi daerah dan masyarakatnya. Meski perlu banyak inovasi dan akselerasi, Mufti tetap mengapresiasi kinerja SIER di tengah pandemi Covid-19. Dimana menurutnya, SIER tetap tumbuh progresif di masa sulit ini.

"SIER masuk dalam BUMN di tingkat daerah yang terbaik, sejajar dengan Jakarta Property. Ini tentu keberhasilan yang luar biasa," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement