REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jadwal pembukaan untuk pendakian Gunung Semeru belum diputuskan hingga kini. Pengelola masih harus membahas kebijakan ini lebih lanjut.
Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat tak menampik, pendakian Gunung Semeru memiliki minat khusus. Sebab itu, pihaknya akan segera menyiapkan dengan memeriksa sarana dan prasarana terlebih dahulu. Aspek pemesanan secara daring dan kesiapan jalur pendakian juga akan dipantau kembali.
Menurut Sarif, pemeriksaan jalur pendakian penting dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung. "Kemudian juga nanti akan kami koordiniasikan dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) terkait iklim dan cuaca," ucap Sarif kepada wartawan di Kota Malang, Selasa (30/11).
Gunung Semeru termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS). Secara administratif, gunung ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Karena memiliki ketinggian 3.676 mdpl, gunung berapi ini termasuk yang tertinggi di Pulau Jawa.
Berbeda dengan Gunung Semeru, kawasan Gunung Bromo justru telah dibuka sejak 4 November lalu. Meskipun demikian, jumlah pengunjung di seluruh site kawasan tersebut masih dibatasi. Hal ini karena Covid-19 masih mewabahi Indonesia sehingga aturan PPKM harus tetap dilaksanakan.