REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memindahkan korban erupsi Gunung Semeru yang mengungsi di dua desa yang rawan terdampak erupsi susulan ke desa yang dinilai lebih aman di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Beberapa tempat pengungsian yang rawan terdampak erupsi susulan, yakni di Desa Curah Kobokan dan Desa Sumberwuluh.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, warga yang mengungsi di dua desa itu akan dipindahkan ke pengungsian di Desa Penanggal."Karena tempat yang dijadikan penampungan di dua desa itu rawan, termasuk zona merah. Kita khawatir kalau ada erupsi susulan atau seandainya ada hujan deras, maka lahar yang tertahan di atas akan turun," kata dia sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah yang diterima di Jakarta, Senin (6/12).
Muhadjir menjelaskan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah diminta membentuk Satuan Tugas Penanggulangan Darurat Bencana yang anggotanya terdiri atas Komandan Resor Militer, Bupati, dan Kepala Kepolisian Resor untuk memudahkan koordinasi upaya tanggap bencana hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana. Selain itu, menurut dia, pemerintah sudah membentuk posko penanggulangan darurat bencana untuk mendukung kegiatan relawan dan lembaga kemanusiaan yang membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru.
"Sekarang mereka semua sudah bergerak. Dan InsyaAllah penanganannya semua lancar," kata Muhadjir.
Muhadjir bersama pejabat pemerintah yang lain pada Ahad (5/12) meninjau Posko Pengungsian di Desa Penanggal, RSUD Pasirian, dan RSUD Dokter Hartoyo untuk mengecek penanganan dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Awan panas guguran, hujan abu vulkanik, dan banjir lahar akibat erupsi Gunung Semeru menimbulkan dampak parah di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, dan Pasirian.
Menurut data BNPB, bencana itu menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan 69 orang terluka serta memaksa 5.205 orang mengungsi. Selain itu, sebanyak 16 korban luka bakar akibat guguran awan panas Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian.
"Bahkan, ada korban yang alami luka bakar sampai 80 persen. Karena itu, ini sedang kami perhatikan secara khusus untuk korban-korban ini yang terbakar," kata dia.
Menurut Muhadjir, korban luka bakar 80 persen yang diklasifikasikan sebagai pasien kritis di RSUD Pasirian berjumlah enam orang. Dia mengatakan pemerintah sedang fokus menyelamatkan korban letusan Gunung Semeru.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, setiap ada bencana seperti ini yang diprioritaskan adalah keselamatan korban, terutama mereka yang cedera, yang kesakitan itu harus betul-betul mendapatkan perawatan maksimal," katanya.
Baca Juga:
- Basarnas Temukan Tiga Jenazah Akibat Erupsi Semeru
- Bupati Malang Koordinasikan Dampak Erupsi Semeru
- Ridwan Kamil Kirim Doa dan Tenda untuk Korban Erupsi Semeru
Muhadjir mengatakan, korban cedera akibat letusan Gunung Semeru di RSUD Pasirian tidak hanya yang mengalami luka bakar parah, ada pula korban cedera yang tertimpa reruntuhan bangunan. Menko PMK telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan bantuan peralatan bagi kebutuhan korban.
"Kondisi luka bakar separah itu, korban tidak bisa dibawa ke RS yang representatif dan lokasinya cukup jauh," katanya.
Kemenkes diminta mengutus dokter spesialis dan dokter subspesialis untuk menangani korban dari kalangan bedah plastik, perawat yang sudah pengalaman merawat pasien luka bakar. "Tadi saya sudah meminta Pak Menkes untuk segera mengirimkan bantuan-bantuan itu," katanya.
Menko Muhadjir mengatakan pemerintah juga menangani korban pengungsi secara maksimal. Penyediaan tempat pengungsian yang layak, kebutuhan logistik dan dapur umum sudah dibukaoleh BNPB bersama Kemensos, dan pemerintah daerah.
"Untuk mereka yang masih yang ditampung di kantor kelurahan, itu saya minta dipindahkan ke sekolah. Karena kalau di sekolah kan lebih tertutup di ruang-ruang kelas," katanya.
Sementara itu, solidaritas bantuan terus berdatangan untuk korban erupsi Semeru. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah mengirimkan tim medis dan bantuan bagi korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Senin. Pemimpin Eksekutif PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan, tim medis beranggotakan 11 orang, tiga mobil, dan barang-barang bantuan dikirim untuk membantu penanganan dampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang.
"Kami hari ini bersama Rumah Sakit UNS Surakarta, di mana UNS memberangkatkan satu tim dokter dan perawat serta sopir dengan satu mobil dobel kabin," katanya.
Sumartono mengatakan, setelah tiba di Lumajang, tim akan berkoordinasi dengan PMI setempat guna membantu penanganan korban bencana di area-area yang membutuhkan tambahan personel. Tim PMI Kota Surakarta membawa bantuan berupa 1.300 masker medis, 3.400 masker kain, 200 selimut, serta biskuit dan obat-obatan untuk korban erupsi Semeru. Tim PMI juga membawa tabung oksigen.
Tim PMI Surakarta berencana membantu penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi korban bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang selama satu minggu dan siap mengirimkan personel lagi jika masih dibutuhkan.
Bantuan lain dikirimkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Muhammadiyah mengirimkan logistik serta personel tambahan untuk membantu proses penanganan korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Sekarang ini masih pandemi COVID-19, sehingga kami nyatakan ini bencana multihazard. Karena itu relawan yang kami kirimkan harus tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Bantuan logistik yang dikirimkan berupa famili kit sebanyak 500 kontainer, logistik Covid-19 berupa 15 ribu masker, handsanitizer, sarung tangan, obat-obatan dan barang medis lainnya. Family kit ini berupa alat perlengkapan mandi.
Muhammadiyah juga mengirimkan mobil dapur umum yang akan diperbantukan untuk menyiapkan makanan siap saji bagi warga terdampak maupun para relawan yang bertugas di lapangan. Bantuan tersebut akan dibagi menjadi dua titik yaitu satu di pos pelayanan dari arah Kabupaten Lumajang dan di arah Kabupaten Malang.
Pembagian ini dilakukan karena terputusnya akses jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang akibat jebolnya Jembatan Geladak Perak setelah diterjang aliran lahar Semeru.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengajak seluruh anggota legislatif PKS dari pusat hingga daerah untuk memotong gaji membantu korban letusan Gunung Semeru. "Saya pribadi menyerahkan gaji bulan Desember untuk membantu masyarakat korban letusan Gunung Semeru. Kami juga mengajak seluruh aleg (anggota legislatif) PKS dari pusat hingga daerah untuk potong gaji, mudah-mudahan dalam waktu dekat terealisir dan bisa disampaikan segera," kata Jazuli dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menambah jumlah personel untuk membantu dan mengamankan masyarakat yang terkena letusan atau awan panas guguran Gunung Semeru (3676 mdpl) di Lumajang, Jawa Timur. "Kapolri harus bertindak cepat dan proaktif membantu masyarakat terkena dampak erupsi Gunung Semeru, Kapolri harus menambah jumlah personel dan menempatkan Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Senin.