REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Menyusul terjadinya bencana vulkanologi gunung Semeru, semangat elemen masyarakat untuk berbagi dan mengulurkan bantuan sebagai bentuk empati kepada masyarakat terdampak mulai bermunculan.
Namun guna memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan tepat manfaat, diperlukan satu koordinasi yang baik dengan otoritas pemangku kewenangan serta atau lembaga kemanusiaan penanganan kebencanaan terkait.
Ketua Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengaku, telah menekankan pentingnya mekanisme koordinasi dalam rangka penyaluran bantuan dukungan penanganan kebencanaan tersebut.
“Hari ini, Pemprov menyalurkan bantuan untuk penanganan darurat bencana Semeru, sebelumnya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan pemerintah kabupaten terdampak bencana,” jelasnya, usai mendampingi Guberur Jawa Tengah melepas bantuan kemanusiaan Provinsi Jawa Tengah untuk bencana Semeru, di Semarang, Senin (6/12).
PMI Jawa Tengah, lanjutnya, juga demikian, telah berkoordinasi dengan pemangku kewenangan penanganan kebencanaan di Jawa Timur. Sehingga apa saja yang dibutuhkan sudah bisa dihitung.
Maka pagi ini tadi Pak Gub mengkoordinir semua kekuatan BPBD, PMI, ada NU, Muhammadiyah dan diberangkatkan, untuk membantu proses penanganan tanggap darurat bencana erupsu gung Semeru di Jawa Timur.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah ini juga menyampaikan, akan ada tindak lanjut setelah bantuan yang diberangkatkan hari ini. Berdasar arahan Gubernur Jawa tengah, ada beberapa daerah terdampak dan hingga saat ini masih terisolasi.
Kebetulan di PMI memiliki alat transportasi khusus seperti kendaraan Hagglund yang memiliki kemampuan untuk menembus lumpur maupun medan berat lainnya dan telah teruji pada bencana vulkanologi Merapi.
“Sudah kita siapkan dan kalau dibutuhkan segera kita kirim segera, supaya masyarakat yang terisolasi bisa dikeluarkan terlebih dahulu atau untuk memudahkan akses bantuan ke lokasi tersebut,” tambahnya.
Di sisi lain, Taj Yasin juga menyampaikan sistem koordinasi bukan untuk membatasi bantuan dari elemen masyarakat yang ikut tergerak untuk meringankan masyarakat terdampak bencana di Semeru.
Namun demikian, dia mengimbau agar komunitas masyarakat yang ada di Jawa Tengah supaya berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemprov Jawa Tengah. “Namun untuk memastikan bantuan dari komunitas masyarakat bisa lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Maka kepada elemen masyarakat, komunitas atau organisasi apapun yang ada di Jawa Tengah dan ingin memberikan bantuan diimbau untuk berkoordinasi dengan BPBD atau PMI Jawa Tengah. “Semangatnya, agar tujuan baik –membantu masyarakat terdampak-- bisa diarahkan,” tegasnya.
Tak lupa Taj Yasin juga menguatkan moral para relawan PMI yang ditugaskan untuk berangkat ke lokasi bencana di Lereng Semeru. Dia memberikan semangat dan beberapa pesan agar para relawan tetap bekerja dan menjaga kesehatan selama membantu para korban.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Jawa Tengah, bantuan yang diberangkatkan hari ini meliputi logistik dukungan penanganan tanggap darurat total senilai Rp 934 juta. Sedangkan personil yang diterjunkan sebanyak 50 orang dengan berbagai skill serta spesifikasi penanganan kedaruratan bencana.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga berpesan kepada para relawan yang diterjunkan agar terus melaporkan kondisi di lokasi bencana.
Gubernur meminta relawan di lokasi terdampak bencana juga mencatat kebutuhan korban yang paling mendesak agar Provinsi Jawa Tengah dapat segera mengirimkan bantuan sesuai dengan kebutuhan.
Sehingga sangat membantu untuk penyaluran bantuan berikutnya. “Maka tolong kepada kawan- kawan nanti begitu datang, menyerahkan diri, personil dilaporkan, logistik dilaporkan. Tapi nanti langsung satu ikut membantu mencatat (kebutuhan logistik),” ungkap gubernur.