REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya mencapai target vaksinasi COVID-19 sebesar 100 persen dari total 342.720 sasaran hingga akhir tahun ini.
Juru Bicara Guguss Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan sampai saat ini, realisasi capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama baru mencapai 86,4 persen atau 296.0878 dari 342.720 sasaran yang artinya masih kurang 13,6 persen.
Kemudian, realisasi capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua baru mencapai 75,3 persen atau 258.072 dari 342.720 sasaran atau masih kurang 24,7 persen. "Kami masih berusaha semaksimal mungkin semua bisa tervaksin. Kami belum bisa menentukan berapa sasaran vaksin yang tidak akan tervaksin hingga akhir tahun," kata Baning, Senin (6/12).
Terkait prediksi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo yang memperkirakan lima hingga 10 persen total sasaran vaksinasi sebanyak 342.720 jiwa di wilayah ini tidak tervaksin. Hal ini karena mereka yang tidak tervaksin karena beberapa foktor, diantaranya tingkat kesadaran masyarakat untuk divaksin sangat rendah, dan ada penyakit bawaan.
Hal itu langsung diralat oleh Baning karena adanya aturan baru dari Kementerian Kesehatan, seperti sasaran vaksin yang dulu tekanan darah tidak boleh melebihi 140, sekarang batasannya dinaikan menjadi tekanan daerah maksimal 180. "Semakin ke sini rekomendasinya semakin baik karena beda situasi antara dulu dan sekarang. Dulu syaratnya tekanan darah maksimal 140, sekarang 180. Artinya, kami mengikuti rekomendasi dari Kemenkes. Sampai saat ini, juga tidak ada kontra indikasi yang ekstrem, kalau dulu ketat. Kami mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku," katanya.
Baning juga memastikan stok vaksin di Kulon Progo aman hingga akhir tahun, bahkan mencukupi kebutuhan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat yang belum tervaksin. "Sampai hari masih mencukupi banyak. Jenis vaksin yang banyak, yakni Sinovac karena dari pusat pasokan yang dikirim jenis Sinovac," katanya.