REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluncurkan aplikasi My MBKM sebagai fasilitas yang dapat digunakan dalam pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Aplikasi MyMBKM diluncurkan oleh Rektor UMS, Sofyan Anif pada Rabu (8/12).
Dikatakan, posisi UMS sebagai kampus Merdeka Belajar Kampus Merdeka terbaik di Jawa Tengah, dari delapan kampus yang menerima hibah dan kegiatan MBKM.
"UMS memiliki level yang sama seperti Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain. Meskipun dalam suasana pandemi, UMS tetap harus berprestasi," kata Sofyan Anif, Rabu (8/12).
Rektor berharap, setelah adanya program aplikasi MyMBKM terdapat tindak lanjut terkait pelatihan dosen. Sehingga tidak berhenti pada penggunaan aplikasinya saja.
Selain itu, program ini tidak hanya dalam lingkup dalam negeri, melainkan juga dapat digunakan dalam taraf internasional. Sehingga aplikasi ini dapat mengakomodasi mahasiswa asing yang mengikuti program MBKM, maupun mahasiswa UMS yang mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri.
"Hal ini yang akan memperkuat reputasi internasional UMS dalam mengembangkan pembelajaran baik dalam negeri maupun luar negeri," imbuh rektor.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Taskforce Hibah PKKM UMS 2021, Munajat Tri Nugroho, menyampaikan, aplikasi yang dirancang oleh tim MBKM UMS akan dapat dimanfaatkan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Kegiatan MBKM di kampus UMS ini ke depan tantangannya semakin berat, karena setiap saat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pasti ada program baru.
"Dan ini menjadi PR kita bersama yang harus kita hadapi dan antisipasi,” jelas dosen Teknik Industri UMS itu. Dalam kegiatan tersebut sekaligus digelar workshop finalisasi sistem MBKM yang diterapkan di UMS.