REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan ketersediaan logistik di posko pengungsian warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Emil pun mengharapkan pendirian posko-posko baru dengan tujuan agar tidak terjadi penumpukan logistik.
Menurutnya, saat ini tengah dilakukan asesmen posko-posko baru bagi para pengungsi. "Kantor Kecamatan Candipuro sekitar 250 pengungsi tampak penuh. Makanya tadi kita ke SMPN 1 Candipuro untuk mengecek kamar mandi dan ruangannya. Termasuk di Balai Desa Penanggal jumlahnya 577 pengungsi. Nanti kita lihat di Lapangan Penanggal. Insya Allah kalau cocok semuanya maka akan kita split," kata Emil, Rabu (8/12).
Ia menyampaikan, peran TNI, Polri, relawan, Palang Merah Indonesia (PMI) telah membantu pemerintah dalam mendata jumlah pengungsi di Kecamatan Candipuro. Saat ini, total jumlah pengungsi di kecamatan setempat sebanyak 3.400 pengungsi.
"Semakin banyak jumlah pengungsi yang terdata menunjukkan bahwa terakses oleh aparat dan instansi, sehingga kita bisa mendata lebih akurat," ujarnya.
Setelah dilakukan pendataan, ada transisi dan kemungkinan solusi dibangunnya hunian sementara (huntara) yang cepat dirakit agar memberikan solusi terbaik bagi masyarakat. "Terkait huntara segera dilakukan peninjauan untuk kemudian menentukan langkah-langkah seperti apa yang harus dilakukan," kata dia.