Rabu 08 Dec 2021 21:29 WIB

UNJ Kembali Gelar Pengukuhan Guru Besar Terbatas

Dalam melakukan inovasi pembelajaran harus melingkupi tiga prinsip dasar.

Kampus Universitas Negeri Jakarta
Foto: kampusunj.com
Kampus Universitas Negeri Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali melangsungkan dilangsungkan pengukuhan tiga Guru Besar UNJ yang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).  Acara pengukuhan tiga Guru Besar UNJ  ini dilaksanakan secara terbatas untuk yang luring dan diadakan secara hibrid. Untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol secara ketat. Sementara untuk yang daring disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV.

Pada kesempatan ini, terdapat tiga guru besar yang dikukuhkan. Dari FMIPA terdapat satu guru besar, Prof Wardani Rahayu yang dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan Matematika. Kemudian dari FBS, Prof Ninuk Lustyantie dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Pendidikan Bahasa. Ketiga, dari FIK, Prof Widiastuti dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang Ilmu Tes Pengukuran Olahraga. 

Orasi ilmiah guru besar pertama disampaikan oleh Prof Wardani Rahayu. Prof Ayu mengangkat judul "Lingkungan Belajar Luring dan Daring: Tantangan pada Masa Pandemi Covid-19". Prof Wardani memfokuskan orasinya pada pengembangan instrumen pengukuran lingkungan belajar matematika luring dan daring pada mahasiswa angkatan 2020/2021 dan 2021/2022 dengan menggunakan analisis data Model Rasch Multidimensi dan Confirmatory Factor Analysis (CFA).

Orasi kedua disampaikan oleh Prof Ninuk Lustyantie. Orasi ilmiah Prof Ninuk  mengetengahkan judul "Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Pada Abad 21". Inovasi dalam pembelajaran bahasa dan sastra mau tidak mau harus dilakukan untuk menghadapi tantangan besar era disrupsi saat ini yang bersifat urgensial. 

Prof Ninuk menjelaskan dalam melakukan inovasi pembelajaran tersebut harus melingkupi tiga prinsip dasar yaitu baru, kreatif, dan urgen. Ketiga prinsip dasar ini yang kemudian menjadi acuan untuk dapat melakukan pengembangan inovasi pembelajaran bahasa dan sastra pada abad 21, era disrupsi.

Pada orasi terakhir disampaikan oleh Prof Widiastuti dengan judul "Penerapan Standar Kebugaran Jasmani di Sekolah". Menurutnya, penerapan standar kebugaran jasmani sangat urgen dalam pengembangan dan pembinaan prestasi olahraga nasional. Dari sinilah kemudian perlu dihadirkan tes pengukuran kebugaran jasmani untuk mengukur derajat kebugaran. 

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UNJ Prof Komarudin memberikan ucapan selamat kepada ketiganya atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Semoga dengan pengukuhan ini dapat memberikan motivasi dan spirit untuk terus berkarya, berkontribusi, memberi manfaat bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara. "Ucapan selamat juga saya sampaikan kepada keluarga, kolega, guru, dan mitra para Guru Besar yang dikukuhkan hari ini," katanya dalam siaran pers, Rabu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement