Senin 13 Dec 2021 18:32 WIB

UNJ Kembali Kukuhkan Tiga Guru Besar

Kewirausahaan penting bukan hanya bagi mahasiswa tapi juga ketahanan ekonomi negara.

Kampus Universitas Negeri Jakarta
Foto: kampusunj.com
Kampus Universitas Negeri Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali mengukuhkan tiga orang guru besar. Bertempat di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ, Senin (13/12) dilangsungkan pengukuhan tiga Guru Besar UNJ yang berasal dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Fakultas Ekonomi (FE).  

Acara pengukuhan tiga Guru Besar UNJ ini dilaksanakan secara terbatas untuk yang luring dan diadakan secara hibrid. Untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol secara ketat. 

Pada kesempatan ini, terdapat tiga guru besar yang dikukuhkan salah satunya dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) ada satu, Prof Muchlas Suseno dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan, dan kedua Guru Besar lainnya dari Fakultas Ekonomi ada dua orang di antaranya, Prof Cory Yohana dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan. Prof Siti Nurjanah dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen.

Kesempatan pertama orasi guru besar disampaikan oleh Prof Muchlas Suseno dengan judul "Literasi Asesmen Bahasa: Urgensi dan Implikasinya pada Pemberdayaan Guru Bahasa Inggris". Menjelaskan bahwa sejalan dengan transisi metodologi pengajaran Bahasa dari metodologi lama yang menekankan pada pengetahuan struktural ke metodologi baru yang berfokus pada keterampilan komunikasi, maka asesmen Bahasa harus berubah. 

Oleh karena itu, menurutnya penting mengetengahkan literasi asesmen Bahasa bagi guru Bahasa Inggris. Literasi Asesmen Bahasa (LAB) mencakup tiga komponen penting  yaitu pengetahuan, keterampilan, dan prinsip-prinsip yang mendasari LAB.

Orasi berikutnya disampaikan oleh Prof Corry Yohana ang mengetengahkan judul  "Peranan Perguruan Tinggi dalam Penerapan Kampus Merdeka Program Kewirausahaan". Menurutnya, kewirausahaan sangat penting bukan saja bagi mahasiswa itu sendiri tetapi juga bagi ketahanan ekonomi suatu negara. 

Sementara itu, kampus merdeka merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan peluang seorang mahasiswa untuk dapat menjadi seorang wirausahawan. Dalam konteks MBKM ini, perguruan tinggi dapat mengambil momentum dan memaksimalkan peranannya dalam menghadirkan mahasiswa yang berjiwa entrepreneur dalam rangka penguatan ekonomi nasional.

Pada orasi terakhir disampaikan oleh Prof Siti Nurjanah yang mengangkat judul "Managing Quality: Solusi Ketimpangan Ekonomi dan Pendidikan Indonesia". Menurutnya, judul ini diangkat atas dasar kegelisahan intelektual sebagai seorang akademisi terhadap capaian tujuan pembangunan nasional dan pembangunan berkelanjutan (Social Development Goals/SDGs) dalam dimensi pendidikan dan ekonomi di tanah air. Terkait hal ini, menurut Prof Siti Nurjanah, sangatlah penting mengetengahkan managing quality dalam arti yang luas dan dikembalikan pada tujuan bernegara berbangsa.

Dalam sambutannya, Prof Komarudin selaku Rektor UNJ mengucapkan selamat kepada Prof Muchlas Suseno, Prof Corry Yohana, dan Prof Siti Nurjana atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini menjadi kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta dalam mengemban misi pendidikan di Negeri ini. 

"Itulah sumbangsih dari ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini. Sedangkan apa yang kita rencanakan, mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan lapang bagi kita dalam merealisiasikan seluruh harapan tersebut, khususnya dalam mewujudkan UNJ sebagai kampus yang bereputasi di kawasan Asia," kata Prof Komarudin dalam sambutannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement