REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bank Indonesia (BI) DIY menyebut, inflasi DIY menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 terus naik. Hal ini dilihat dari naiknya inflasi pada kuartal keempat yakni di angka 2,06 (year over year/yoy).
"(Inflasi) Ini tertinggi selama 2021 (di DIY), kalau dibandingkan dengan daerah lain di Jawa, DIY yang paling tinggi," kata Asisten Direktur BI DIY Andi Adityaning Palupi kepada wartawan, Selasa (14/12).
Andi menuturkan, meningkatnya inflasi membuktikan sudah ada pergerakan ekonomi di DIY. Pasalnya, permintaan dan konsumsi juga sudah mulai meningkat menjelang Nataru ini, termasuk pergerakan di sektor pariwisata.
"Harapannya terus terjaga dan akan naik lagi saat Nataru," ujar Andi.
Andi menjelaskan, peningkatan inflasi ini didorong salah satunya oleh kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices). Inflasi pada kelompok administered prices dipicu oleh transportasi udara.
Sejak turunnya PPKM level 2 di DIY, inflasi pada administered prices terus meningkat seiring dengan meningkatnya pergerakan di sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan mobilitas masyarakat yang sudah mulai meningkat.
"Mobilitas pariwisata DIY pada Desember 2021 hanya lebih rendah dari rata-rata kondisi normal. Tapi, ini rekor mobilitas tertinggi selama pandemi Covid-19," jelasnya.
Pihaknya memperkirakan hingga libur Nataru nanti mobilitas masyarakat akan terus meningkat. Mengingat, diprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan maupun pendatang ke DIY pada saat Nataru.
Selain itu, prediksi akan melonjaknya wisatawan ini juga didasari atas capaian vaksinasi yang sudah sangat tinggi. Pasalnya, pelaku perjalanan keluar daerah juga diwajibkan untuk sudah divaksin dua dosis atau dosis penuh.
"Ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan akselerasi atau progres vaksinasi di DIY. Kita tercepat ketiga di Indonesia dan ini positif perspektif bagi para wisatawan," katanya.