REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mencatat pemberian vaksin COVID-19 ke warga setempat hingga 16 Desember 2021 telah mencapai sekitar 68,08 persen dari sasaran sebanyak 593.894 jiwa untuk dosis pertama.
Bupati Madiun Ahmad Dawami menegaskan vaksinasi harus segera dipercepat. Ia meminta para satgas dan kepala puskesmas selalu berkoordinasi dengan bhabinsa dan bhabinkamtibmas di wilayahnya masing-masing. Dan untuk wilayah yang capaian vaksinasi masih kurang, harus segera dipercepat.
"Sesuai arahan Bapak Presiden kemarin waktu Saya mengikuti vidcon, kabupaten/kota diminta untuk mempercepat vaksinasi. Hal ini untuk meningkatkan imunitas masyarakat, sebab saat ini ada varian COVID-19 baru di Indonesia yakni Varian Omicron," ujar Bupati Ahmad Dawami saat memimpin rakor percepatan vaksinasi di ruang rapat Eka Kapti Puspem Mejayan, Caruban, Kabupaten Madiun, Jumat (17/12).
Pihaknya meminta Camat sebagai garda depan di lapangan untuk mengetahui agar setiap pemangku wilayah wajib mencari akar permasalahan yang mengakibatkan lambatnya vaksinasi. "Bila perlu berikan iming-iming yang menarik agar warga mau divaksin dan bila memungkinkan datangi rumahnya saat malam dikarenakan mungkin mereka sibuk di siang harinya," katanya.
Data Dinas Kesehatan setempat mencatat, capaian vaksinasi di Kabupaten Madiun secara keseluruhan baik dosis 1 dan 2 saat ini mencapai 59,24 persen. Terinci untuk dosis 1 mencapai 68,08 persen dan dosis 2 sebesar 49,99 persen.
Dengan adanya varian baru Omicron, Bupati mengimbau masyarakat berhati-hati dan selalu mematuhi protokol kesehatan COVID-19. "Jangan sampai masuk di wilayah Kabupaten Madiun varian Omicron ini. Apalagi saat ini akan digelar pilkades dan momen Natal serta Tahun Baru 2022. Saya meminta warga betul-betul patuhi prokes," tegasnya.
Adapun, rakor percepatan vaksinasi tersebut diikuti pimpinan OPD yang masuk dalam Satgas COVID-19, Camat, dan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Madiun. Tercatat, secara keseluruhan di Kabupaten Madiun kasus konfirmasi COVID-19 hingga Jumat (17/12) mencapai 8.845 orang. Dari jumlah itu, 8.148 orang di antaranya telah sembuh, dua orang dalam perawatan, dan 695 orang meninggal dunia.