REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan kegiatan tasyakuran atas pengukuhan guru besar UNJ sekaligus penerimaan rekor MURI untuk pengukuhan guru besar terbanyak di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Raden Dewi Sartika Kampus A UNJ, Selasa (21/12). Acara ini dilakukan secara luring dan daring melalui Zoom dan disiarkan lewat kanal youtube EduraTV.
Turut hadir Rektor UNJ, Ketua Senat dan Sekretaris Senat, Para Wakil Rektor, para ketua lembaga, para dekan, dan direktur pascasarjana, para kepala badan dan biro, serta juga turut hadir Senior Manager MURI, Awan Rahargo.
Wakil Rektor II dan penanggungjawab acara, Agus Dudung, menyampaikan dalam laporannya pengukuhan Guru Besar UNJ dilakukan dari tanggal 8 Juni sampai dengan 14 Desember 2021.
"Pada acara pengukuhan guru besar, setiap guru besar yang dikukuhkan masing-masing menyampaikan orasi ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya. Dan tidak lupa melalui reviewer yang telah ditentukan senat UNJ," ujar Agus Dudung dalam siaran pers, Selasa.
Sementara itu, Prof Henry selaku perwakilan Guru Besar yang dikukuhkan mengatakan bahwa prestasi ini tidak lepas dari nakhodanya Prof Komarudin, karena pada sejarahnya dari tahun 1964 sampai tahun ini, biasanya tiap tahun ada satu atau dua orang. "Tapi pada Periode tahun 2021 mencapai 30 Guru Besar. Yang pada tahun depan mungkin akan bertambah juga," ungkap Prof Henry.
Dalam hal ini, pihaknya berharap UNJ akan menjadi universitas unggul dan mempunyai reputasi yang baik di Kawasan Asia maupun dunia. "Semoga dalam perjalanan UNJ betul-betul dapat menorehkan menjadi universitas yang bereputasi di Kawasan Asia bahkan di dunia," kata Prof Henry.
Pada kesempatan yang sama Prof Hafid Abas selaku Ketua Senat UNJ turut menyampaikan bahwa kita patut mensyukuri atas suatu prestasi ini, hari ini hari bersejarah bagi UNJ. Karena di penghujung tahun UNJ memberi kado istimewa dengan adanya rekor muri untuk pengukuhan guru besar terbanyak.
Di antara yang telah diusulkan terdapat 61 orang, 30 orang masih menunggu proses, dan 31 sudah turun. Bukan tidak mungkin UNJ akan memiliki 100 Guru Besar. "Kita juga patut mensyukuri bahwa UNJ masuk ke dalam peringkat ke-3 untuk HKI berada setelah Universitas Brawijaya dan Universitas Gajah Mada," ujar Prof Hafid.
Sementara itu, Prof Komarudin selaku Rektor UNJ menyampaikan bahwa kita berterima kasih karena dari MURI berkenan dan bersedia mencatatkan rekor ini, karena rekor sebelumnya dipegang UNILA.
30 Guru Besar adalah masa diterbitkan dalam tiga tahun, dan sebenarnya ada 31 guru besar. Dikarenakan berhalangan jadi yang sempat dikukuhkan baru 30 Guru Besar, dari 2019-2021. rinciannya tiga orang pada 2019, 17 orang pada 2020, dan 11 orang pada 2021. Dan dikukuhkan dalam satu rangkaian pada tahun 2021.
"Harapan kita adalah untuk semua bidang dan aspek kita mempunyai prestasi yang bagus, apalagi kita menuju PTN-BH," ujar Prof Komarudin.