REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Anak-anak usia 6-11 tahun di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada Selasa (21/12). Pencanangan (kick off) vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun dilakukan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di SD Negeri Kleco 1 dan SD Negeri Kleco II, Kecamatan Laweyan.
Uniknya, dalam kegiatan vaksinasi tersebut tampak sejumlah tokoh superhero dalam film seperti Spiderman, robot Bumblebee, Naruto, dan Superman. Mereka menghibur dan menemani para siswa agar tidak takut disuntik vaksin. Setelah selesai divaksin, para siswa menjalani observasi selama 30 menit untuk mengantisipasi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Salah satu siswa, Devandra, mengaku tidak takut disuntik vaksin. Sebelum divaksin, dia telah mempersiapkan diri seperti tidur lebih awal dan sarapan pagi. Meski awalnya merasa degdegan melihat jarum suntik, tetapi siswa kelas VI SD Negeri Kleco II tersebut lega setelah disuntik ternyata tidak sakit.
"Tidak sakit sama sekali. Divaksin biar kalau kena Covid-19 gejalanya tidak terlalu parah," ujar Devandra kepada Republika seusai divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun dilakukan serentak di 36 titik. Hal itu untuk menghindari adanya kerumunan. Vaksinasi anak-anak dilakukan dengan pendampingan orang tua. Jenis vaksin yang digunakan yakni Sinovac.
"Alhamdulillah, tidak ada yang KIPI. Anak-anak antusias, orang tua juga antusias. Mudah-mudahan dengan kerja sama semua pihak, orang tua, masyarakat, Dinas Pendidikan, dan semuanya ini kita cepat mendapatkan kekebalan terutama anak-anak. Orang tua sudah, anak-anak sudah," terang Siti kepada wartawan.
Siti menyebut, jumlah sasaran vaksinasi untuk anak usia 6-11 mencapai 57 ribu anak. Jumlah itu termasuk siswa luar kota yang bersekolah di Solo.
Untuk siswa berusia enam tahun yang duduk di bangku TK, teknis vaksinasi nantinya anak-anak dipusatkan di satu tempat. Sebab, jumlah siswa berusia enam tahun tidak terlalu banyak.
"Kemarin kami sudah kerja sama dengan Dinas Pendidikan, kemungkinan kan yang usia enam tahun kan nggak banyak. Kalau banyak, nanti puskesmas yang datang. Kalau enggak, nanti kami kumpulkan pada satu tempat, mungkin ke puskesmas. Ini kan puskesmas gerak semua. Intinya yang sudah jelas kita vaksin," jelas Siti.
DKK meminta kepada sekolah dan orang tua murid untuk terus memantau perkembangan para siswa seusai disuntik vaksin Covid-19. Jika terjadi sesuatu, maka diminta segera menghubungi kontak yang tertera di kartu vaksin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Etty Retnowati, mengatakan, Disdik sudah membuat jadwal pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sampai 26 Desember. Pada hari pertama tersebut, vaksinasi diikuti siswa dari 46 sekolah.
"Kalau hari ini sekitar 4.000-an lah. Target kami kan 57 ribu kami rencanakan dua bulan selesai," kata Etty kepada wartawan.
Meski demikian, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut bersamaan dengan bulan imunisasi anak nasional (BIAS) untuk siswa kelas I, II dan V. Sehingga, vaksinasi Covid-19 tahap awal menyasar siswa kelas III, IV dan VI. Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi BIAS hampir separuh dari total sasaran 57 ribu anak tersebut.
"Untuk yang diimunisasi BIAS baru bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 bulan depan. Kami rencanakan bersamaan dengan dosis keduanya yang sekarang. Jadi nanti kembali lagi ke sini untuk yang kelas I, II, IV, dengan III, IV, dan VI untuk dosis kedua," papar Etty.
Etty menyatakan, sejauh ini belum ada penolakan dari orang tua siswa untuk vaksinasi Covid-19. Para orang tua juga diminta untuk mengantar dan mendampingi anak-anak mereka ketika divaksinasi.
"Orang tua kebanyakan sudah paham anak-anaknya harus segera divaksin. Antusiasme orang tua untuk memvaksin anak-anaknya juga tinggi," imbuh Etty.
Terkait vaksinasi untuk anak usia 6 tahun, Etty mengaku masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Dia memiliki opsi pelaksanaan vaksinasi di puskesmas terdekat, rumah sakit swasta, maupun RSUD.
"Yang usia 6 tahun ke atas untuk PAUD-TK kan sedikit. Kemarin hitungannya mungkin sekitar seribu sampai dua ribu," katanya.