REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jajaran Polda Jawa Tengah bakal memperketat pemeriksaan dan pendataan pemudik di wilayah masing-masing. Dalam upaya ini Polda Jateng bakal bersinergi dengan berbagai unsur pemangku kepentingan, seperti TNI, pemerintah daerah, serta melibatkan aparat dan para pemangku lingkungan.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menekankan, langkah antisipasi ini penting dilakukan, mengingat sebagian masyarakat Jateng dari luar daerah telah melakukan aktivitas mudik atau pulang ke kampung halamannya masing-masing, sebelum masa libur Nataru.
“Data yang dihimpun Polda Jateng, sejak 6 Desember hingga 20 Desember 2021, tercatat sudah ada 297 orang pemudik yang masuk wilayah Jateng,” ungkapnya, di Semarang, Rabu (22/12).
Terhadap para pemudik tersebut, jelas kapolda, telah dilakukan pengecekan kesehatan dan pendataan terkait berapa lama mereka bakal berada di kampung halamannya saat melaksanakan mudik pada momentum Nataru kali ini.
Sehingga, siapa pun yang datang telah didata dan dicatat dan bahkan juga dilaporkan ke Pos PPKM. Untuk kegiatan pendataan tersebut dilakukan hingga ke tingkat RT dengan sinergi babinsa, bhabinkamtibmas, aparat pemerintah daerah, serta pemangku lingkungan.
“Semua terlibat dalam pendataan mulai dari Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, serta perangkat desa, dan pemangku lingkungan melaksanakan pendataan terhadap setiap pendatang yang masuk ke wilayahnya,” tegas Ahmad Luthfi.
Kapolda juga menjelskan, langkah-langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebagaimana terjadi pada Nataru serta Lebaran lalu.
Polda Jateng beserta jajaran Foum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) saat ini tengah mewaspadai potensi lonjakan Covid-19 gelombang ketiga serta penyebaran varian baru Omicron.
Melalui kegiatan Operasi Lilin Candi 2021, jajaran Polda Jateng juga akan mendorong operasi menitik beratkan pada kegiatan kemanusiaan. Selain mengamankan kegiatan masyarakat yang merayakan Nataru, juga dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19.
Kepada masyarakat, kapolda juga berpesan untuk tidak lengah dan melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dan kerumuman. “Tetap disiplin dan patuhi penerapan protokol kesehatan selama melaksanakan ibadah perayaan Nataru,” tegasnya.