REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia hari ini kembali bertambah tiga orang. Sehingga sampai saat ini jumlah kasus positif terdapat delapan orang.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan tiga kasus baru itu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan Kongo. "Tambahan kasus satu lagi, satu orang dari Malaysia dan dua orang dari Kongo. Mereka ini Pekerja Migran Indonesia," kata Nadia kepada Republika, Kamis (23/12).
Nadia mengatakan kondisi tiga kasus baru Omicron tersebut dalam kondisi bergejala ringan. Ia juga memastikan bahwa dengan temuan kasus itu, maka seluruh kasus Omicron di Indonesia merupakan imported case atau kasus dari penularan perjalanan luar negeri. "Gejala ringan batuk sedikit," kata Nadia.
Saat ini, lanjut Nadia, ketiganya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta. Adapun, ketiga PMI tersebut, positif varian Omicron berdasarkan pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) .
Kasus ini, sambung Nadia, juga sudah dilaporkan melalui lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.
Nadia memastikan, saat ini pengetatan di pintu masuk negara terus diperketat, terutama di perbatasan laut, dan darat. Karena, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.
Nadia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan virus Covid-19 jenis lainnya. Masyarakat juga diminta untuk mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Kesadaran diri dan menahan keinginan berpergian harus dilakukan. Menjelang hari natal dan tahun baru alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan. Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus Covid-19 dengan menahan diri tidak berpergian,” ucapnya.
"Tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus Covid-19, terutama omicron yang laju penyebarannya sangat cepat," katanya menambahkan.
Varian Omicron yang memiliki daya tular lima kali lipat dari varian Delta, merebak luas pertama kali di negara-negara Afrika bagian selatan.