REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pandemi Covid-19 yang melanda dunia belum berakhir. Oleh karena itu ia meminta masyarakat Indonesia tetap waspada terhadap ancaman virus yang kini mulai muncul dalam bentuk varian baru Omicron.
Meskipun demikian, Luhut mengharapkan masyarakat untuk tidak panik. "Pandemi belum berakhir, stay alert tetapi tak perlu panik," kata Luhut dikutip pada seminar internasional bertajuk "Toward Covid-19 Endemic Readiness" yang digelar secara daring beberapa waktu lalu.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) angkatan 2021 pada 18 Desember 2021 lalu tersebut, Jenderal Purnawirawan tersebut menyatakan bahwa keberhasilan Indonesia mengendalikan Covid-19 dikarenakan kerja sama semua elemen bangsa, termasuk akademisi yang telah berkontribusi dalam mendesain strategi berdasarkan pengetahuan (knowledge) dan bukti (evidence).
"Dengan adanya potensi varian baru pun, Indonesia sudah dinilai siap menghadapi keberadaan varian seperti Omicron berkat upaya pengendalian melalui testing, tracing dan vaksinasi serta kesiapsiagaan fasilitas dan layanan kesehatan (fasyankes) yang upaya transformasinya juga sedang digalakkan," kata Luhut.
Terkait transformasi kesehatan, seminar internasional yang dihadiri lebih dari 500 peserta nasional dan internasional tersebut juga diisi oleh paparan dari Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono.
Menurut Dante, upaya transformasi sistem kesehatan nasional atau National Health System Transformation diharapkan dapat semakin membuat layanan kesehatan dan distribusinya merata, serta membuat pembiayaan semakin mudah diakses berbagai kalangan bahkan setelah badai Covid-19 berlalu.
Selain menghadirkan Menko Marves dan Wamenkes untuk membawakan pidato kunci, seminar internasional yang didukung oleh PT Waskita Karya ini mengadakan sesi panel diisi oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional, I Gede Made Wirabrata, seorang peneliti dari Imperial College London, Dian Kusuma, dan pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dari The University of Queensland, Australia, Kelly Johnstone.
Pada sesi tersebut, ketiga panelis memaparkan tentang perubahan-perubahan pada sistem kesehatan sekaligus keselamatan kerja dengan adanya Covid-19 serta upaya-upaya vaksinasi di tingkat dunia dan dampaknya ke depan.
Selain mendapatkan dukungan sertifikasi oleh organisasi profesi seperti IAKMI, PAKKI dan PPPKMI, acara ini juga didukung berbagai institusi nasional seperti PT Chandra Asri Petrochemical, PT Wijaya Karya, PT Pertamina Gas, PT Pertamina PDC, PT Telkom Indonesia, PT Elnusa, serta Rumah Sakit Hj Bunda Halimah Batam.