Kamis 23 Dec 2021 17:05 WIB

Grab, Emtek dan Bukalapak Fasilitasi UMKM di Solo Go Digital

Pemasaran digital membantu meningkatkan interaksi dengan konsumen di media sosial.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Grab, Emtek dan Bukalapak memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) yang diluncurkan di Balai Kota Solo, Kamis (23/12).
Foto: Republika/binti sholikah
Grab, Emtek dan Bukalapak memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) yang diluncurkan di Balai Kota Solo, Kamis (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Grab, Emtek dan Bukalapak memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) yang diluncurkan di Balai Kota Solo, Kamis (23/12). Ditargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM di Solo dapat bergabung dan membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.

Salah satu peserta program, Fahmi Rachmanda Putra, mengaku banyak mendapatkan pengalaman dalam mengembangkan usaha di program akselerator Kota Masa Depan. Pengalaman tersebut mulai dari pelatihan hingga pendampingan agar peserta lebih memaksimalkan teknologi. Seperti, pemasaran digital yang membantu meningkatkan interaksi dengan konsumen di media sosial.

Baca Juga

"Selain itu, lewat pelatihan desain logo, saya pun kini merancang logo baru. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu UMKM lokal agar dapat berinovasi go-digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen tidak hanya di Kota Solo, tetapi hingga pelosok Indonesia," ucap pemilik usaha Rachmajaya Woodcraft itu dalam sesi talkshow di acara tersebut.

Peserta lainnya, Aditya Liliyan, mengatakan, program akselerator Kota Masa Depan telah membantu para pelaku usaha kuliner serta pedagang kecil dalam meningkatkan kualitas usaha. Sehingga pelaku usaha tetap bisa mempertahankan usaha meski di tengah pandemi. Program tersebut terdiri dari serangkaian pelatihan, sesi webinar dan pendampingan.

"Setelah mengikuti program ini, kami langsung menerapkan ilmu yang didapat dengan berinovasi mendesain tampilan kemasan dan menu kami agar lebih menarik. Sejak meluncurkan tampilan baru, usaha kami mengalami peningkatan penjualan hampir dua kali lipat," ucap pemilik usaha kuliner Mixology Coffee tersebut.

Aditya berharap, program tersebut dapat merangkul lebih banyak lagi para pelaku UMKM untuk bergabung dan merasakan dampak positif dari pemanfaatan teknologi.

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, melalui program Kota Masa Depan, Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mengawal Solo menjadi kita cerdas (smart city). Program itu memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.

"Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024, serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional," harapnya.

Kota Masa Depan merupakan program akselerator ekstensif yang menargetkan 10 ribu UMKM. Program tersebut diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru. Program memiliki fokus pada tiga prioritas, yakni vaksinasi, adopsi platform digital berupa orientasi ke aplikasi Grab dan Bukalapak, serta pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.

Ketiga perusahaan digital tersebut akan menggabungkan keahlian mereka untuk melatih dan mendampingi UMKM dalam meningkatkan kemampuan untuk siap bergabung dalam ekonomi digital.

Cakupan program Kota Masa Depan Solo menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM yang masuk ke platform Grab dan Bukalapak. Nantinya, dipilih 54 UMKM yang akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis dimentori oleh Bukalapak dan Grab. Sedangkan tiga UMKM terbaik akan mendapatkan publikasi melalui jaringan media Emtek.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memberikan apresiasi terhadap inisiatif Grab, Emtek dan Bukalapak dalam menghadirkan program Kota Masa Depan. Kegiatan tersebut merupakan momen kebangkitan UMKM di Kota Solo.

Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam memanfaatkan teknologi. "Harapannya UMKM di Kota Solo bisa bangkit lagi dan naik kelas. Terima kasih dukungannya Grab, Emtek dan Bukalapak," kata Gibran kepada wartawan seusai acara.

Gibran juga mengajak para pelaku UMKM di Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital, untuk segera manfaatkan fasilitas tersebut agar lebih maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo.

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, Sutanto Hartono mengatakan, program tersebut diharapkan dapat memberikan peluang dan daya saing bagi UMKM lokal di era digitalisasi yang berkembang cepat. "Dengan tekad yang sama untuk membuat kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia menjadi lebih baik melalui teknologi, kami yakin kita bisa membangkitkan roda perekonomian lokal yang nantinya akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.

Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk, Rachmat Kaimuddin menyatakan, Bukalapak berkomitmen mendukung UMKM naik kelas dengan menciptakan akses melalui ekosistem digital, baik secara daring maupun luring. Kolaborasi Grab, Emtek dan Bukalapak melalui program Kota Masa Depan menjadi contoh nyata dari bergabungnya ekosistem untuk meningkatkan UMKM di Indonesia. "Kami harap program ini dapat menjadi langkah yang baik dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM di Kota Solo, dan juga kota-kota lainnya di Indonesia," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement