REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka kesempatan bagi masyarakat untuk bekerja di Jepang. Dengan menggaet OS Selnajaya, Direktorat Pendidikan Vokasi dan Pelatihan UMM menyelenggarakan training centre serta pameran
Tak hanya melatih keterampilan bahasa Jepang, program ini juga memfasilitasi para peserta dalam penempatan kerja di Jepang nantinya. Direktur Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Tulus Winarsunu mengatakan, program pelatihan ini diciptakan untuk membantu penyerapan tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang. Saat ini Jepang membutuhkan 2.700.000 orang pekerja di berbagai bidang industri dan jasa.
"Namun pelatihan yang dikembangkan UMM saat ini masih berfokus pada bidang kaigo atau care giver saja," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (23/12).
Pendaftaran pelatihan ini sudah dibuka sejak akhir Desember sampai dengan Januari 2022 mendatang. Pelatihan ini bisa diikuti lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maupun lulusan Strata Satu (S1) yang belum memiliki pekerjaan. Untuk diketahui, UMM berhasil memberangkatkan 105 orang pada tahun lalu.
Menurut Tulus, peserta jurusan keperawatan, kesehatan, dan fisioterapi yang akan bekerja di Jepang hanya perlu lulus tes bahasa. Sementara itu, untuk jurusan non kesehatan, selain harus lulus tes bahasa juga harus lulus pelatihan kaigo yang diberikan oleh UMM.
Secara teknis, para peserta akan dikarantina selama satu tahun di Rusunawa UMM. Selama masa karantina tersebut, mereka akan dilatih dan diajari bahasa Jepang serta pelatihan menjadi kaigo. Adapun para instruktur yang membimbing didatangkan langsung dari Jepang.
Setiap dua bulan atau tiga bulan, UMM juga mengadakan tes untuk mengetahui perkembangan para peserta. Setelah peserta siap, UMM akan menfasilitasi mereka untuk mengikuti tes wawancara dengan beberapa perusahaan Jepang.
Tulus menuturkan program ini sangat didukung oleh pemerintah Malang dan sekitarnya. Hal ini terbukti dengan adanya bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah untuk roadshow dan pameran program ini. Untuk ke depannya, Tulus akan merancang beberapa pameran peluang kerja Jepang ini baik di dalam maupun luar kampus.
"Saya berharap, program pelatihan ini akan bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam pengentasan pengangguran di Indonesia,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (23/12).