REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pasar Djohar dan Pasar Kanjengan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, sudah bisa dimanfaatkan oleh sedikitnya 2.592 pedagang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
Presiden RI, Joko Widodo, telah meresmikan pemanfaatan Pasar Djohar dan Pasar Kanjengan yang selesai direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam rangkaian kunjungan kerja di Jateng, Rabu (5/1).
Berdasarkan data Kementerian PUPR, revitalisasi Pasar Djohar terdiri atas tiga bagian. Masing-masing sektor utara dan tengah, yang mampu menampung sebanyak 1.133 pedagang, serta sektor selatan yang mampu menampung 704 pedagang.
Selain Pasar Djohar, Kementerian PUPR juga melakukan revitalisasi Pasar Kanjengan yang mampu menampung sedikitnya 755 pedagang. Pasar Johar Utara memiliki luas bangunan 4.802 meter persegi dengan jumlah kios sebanyak 51 dan jumlah los kering 368 los.
Pasar Djohar Tengah memiliki luas bangunan 7.183 meter persegi dengan 102 kios, 503 los kering dan 109 los basah. Sementara itu, Pasar Djohar Selatan memiliki luas bangunan 10.594 meter persegi dengan 126 kios, 542 los kering, dan 36 los basah.
Sedangkan Pasar Kanjengan memiliki luas bangunan 8.460 meter persegi dengan 205 kios dan 550 los kering. “Sekarang, Pasar Djohar sudah menjadi pasar yang bagus, bersih, modern, dan tertata rapi,” kata Presiden Joko Widodo.
Dengan telah rampungnya revitalisasi ini, maka Pasar Djohar sudah bisa dimanfaatkan kembali untuk kegiatan perekonomian masyarakat. Presiden ingin Pasar Djohar nantinya menjadi pasar yang ramai, hingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersyukur proses revitalisasi serta pembangunan kembali Pasar Djohar telah purna dilaksanakan, setelah sebelumnya terbakar hebat pada 9 Mei 2015 silam.
Orang nomor satu di Kota Semarang ini juga berterima kasih pemerintah pusat turut memberikan perhatian dengan mengucurkan anggaran pembangunan kembali pasar tradisional terbesar di Kota Semarang ini.
Dari total pembiayaan revitalisasi Pasar Djohar, Pemkot Semarang telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 157 miliar. “Kami berterima kasih, pemerintah pusat juga membantu pembiayaan pembangunan Pasar Djohar dan Pasar Kanjengan,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, juga senang, para pedagang Pasar Djohar juga semringah. Namun gubernur juga berpesan agar para pedagang dan warga pasar tetap menjaga protokol kesehatan jika pasar tersebut menjadi ramai.