REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina memastikan pihaknya menerapkan sejumlah langkah setelah ditemukannya satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Dinkes diakuinya melakukan tracing secara intensif dan masif serta konsisten dengan melibatkan sejumlah pihak.
"Mulai dari Puskesmas, rumah sakit, Satgas Covid-19 di wilayah, serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang memfasilitasi koordinasi dengan Kemenkes," ujarnya, Jumat (7/1).
Selain itu, kata dia, Dinkes Surabaya juga menerapkan sejumlah sistem pengawasan untuk mencegah penyebaran kasus tersebut. Antara lain, membuat Surat Edaran kepada Direktur rumah sakit dan Puskesmas se-Kota Surabaya tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron. Lalu, upaya penemuan secara aktif kasus Covid-19 di instansi, kelurahan, kecamatan, pertokoan, mal, hingga sekolah.
"Kasus positif Covid-19 yang ditemukan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan mengirim sampel untuk diperiksa dengan metode SGTF dan WGS yang dikirim ke ITD Unair," kata dia.
Nanik mengaku, pihaknya juga rutin mencari kontak erat semua kasus konfirmasi Covid-19 di Surabaya. Setiap kontak erat tersebut, dilakukan pengambilan swab dan diperiksa dengan metode SGTF dan WGS. Untuk pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan diisolasi di tempat yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya.
"Untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 yang bergejala sedang hingga berat, maka dirujuk ke RS rujukan di Kota Surabaya," kata dia.