REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meminta agar tidak ada lagi korban jiwa karena terkena jebakan tikus beraliran listrik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Hal itu menanggapi laporan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang mengatakan sudah ada 23 warga Sragen yang menjadi korban jebakan tikus beraliran listrik.
Mentan menyatakan, persoalan pengendalian hama tikus sudah dibicarakan dengan Bupati Sragen. Dari pembicaraan itu diketahui sudah banyak yang terdampak dari jebakan-jebakan tikus tersebut yang mengakibatkan kecelakaan bagi 23 warga.
"Oleh sebab itu, bupati akan keluarkan keputusan bagaimana menyikapi itu. Antara lain, tentu saja jangan melakukan pemasangan jerat-jerat listrik yang tidak melalui pendekatan-pendekatan yang pemerintah daerah sudah persiapkan," jelas Mentan kepada wartawan seusai acara panen kacang di Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Senin (10/1).
Mentan mengaku sudah melakukan komunikasi dengan direktur PLN untuk menjadi back up terkait persoalan pengendalian hama tikus beraliran listrik. Dia mengklaim bakal berada di belakang bupati untuk mempersiapkan solusi dari persoalan itu.
"Intinya jangan ada lagi rakyat menjadi korban gara-gara menghalau hama tikus yang ada. Hama tikus bisa dihalau tapi kita bisa gunakan cara-cara baru yang tidak mengorbankan rakyat," tegasnya.
Salah satu caranya, lanjutnya, dengan membuat aliran listrik dari AC ke DC. Sehingga, tidak akan membunuh manusia, tetapi bisa mematikan tikus. "Ini lagi kita rancang bersama-sama. Kami juga sepakat satu bulan ini sudah selesai," ungkap Mentan.