REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan masyarakat tetap tidak lengah dan abai terhadap protokol kesehatan, meski kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi tersisa satu orang.
"Tentu dengan kondisi seperti ini kami tetap berharap kepada warga masyarakat tetap tidak lengah dengan capaian tersebut," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis menanggapi kasus COVID-19 di Bantul, Selasa (11/1/2022).
Dia mengatakan, dengan demikian kesadaran warga masyarakat Bantul untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 dalam setiap beraktivitas tetap harus menjadi komitmen bersama.
"Kami tidak ingin, karena kelengahan warga masyarakat kemudian terjadi lonjakan kasus kembali, sehingga mari sama-sama hal yang sudah baik di tengah-tengah masyarakat kita, bareng-bareng kita jaga," katanya.
Pemkab juga mengajak bersama memutus penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas.
"Dan tentunya kami atas nama pemda juga bersyukur bahwa COVID-19 di Bantul selalu mengalami tren yang positif, dalam arti selalu mengalami penurunan-penurunan yang kini tinggal satu kasus dari wilayah Sewon," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus konfirmasi positif selama pandemi hingga hari Senin (10/1) sebanyak 57.417 orang, dengan angka kesembuhan berjumlah 55.847 orang, sedangkan kasus kematian total berjumlah 1.569 orang.
Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul hingga periode tersebut tinggal satu orang, dari Kecamatan Sewon.