REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bupati Jember Hendy Siswanto mengungkapkan, ada 214 rumah di kawasan Perumahan Bumi Mangli yang terdampak banjir pada Ahad (9/1) sore. Hendy mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jatim untuk perbaikan rumah terdampak. Adapun untuk pembersihan material banjir, diakuinya telah dilakukan secara bersama-sama oleh jajaran TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat.
"Kami berharap dukungan dari Pemprov Jatim bisa diberikan utamanya untuk perbaikan dan rehabilitasi yang nantinya akan diberi arahan langsung oleh Ibu Gubernur," kata Hendy, dalam siaran tertulis, Selasa (11/1).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun telah melakukan peninjauan kawasan terdampak banjir tersebut. Khofifah menyatakan, nantinya Pemprov Jatim akan memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak di Perumahan Bumi Mangli Permai. Adapun untuk perbaikan rumah terdampak, nantinya dilakukan Pemkab Jember.
"Kami berbagi tugas untuk penanganan bencana. Pemprov Jatim akan menangani infrastruktur jalan yang rusak, sedangkan rehabilitasi rumah akan ditangani pemerintah daerah," kata Khofifah.
Khofifah melanjutkan, peninjauan yang dilakukan juga untuk mengidentifikasi dan menyiapkan terkait kebutuhan warga terdampak banjir bandang. Apalagi, pasca banjir bandang biasanya diikuti pasir dan lumpur yang harus segera dibersihkan. Khofifah pun mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik antara Pemkab dengan TNI-Polri bersama warga dalam menangani dampak banjir tersebut.
Berkat kerja sama tersebut, kata Khofifah, dalam waktu cepat sebagian besar rumah sudah bersih kembali seperti semula. Sementara yang terdampak berat bahkan rumah yang temboknya jebol atau atap rumah rusak akan diidentifikasi untuk direhab.
"Allhamdulillah saya menyampaikan terima kasih atas gotong royong dan saling membantu meringankan beban warga terdampak akibat lumpur yang masuk ke rumah warga juga area jalan akses perumahan terdampak," ujarnya.
Khofifah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan sesuai peringatan dini yang dikeluakan BMKG. Utamanya, di tengah adanya Fenomena La Nina yang disertai ancaman bencana Hidrometeorologi.
Plt Kalaksa BPBD Jember, Sigit mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi menelan tiga korban jiwa, yang merupakan warga Kecamatan Panti. Dari tiga korban jiwa tersebut, dua di antaranya merupakan pasangan suami istri.