REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -– Naiknya harga bahan pokok seperti minyak goreng, telur ayam, dan daging ayam berimbas pada berkurangnya keuntungan pengusaha warung makan. Diketahui bahwa harga minyak goreng di pasar saat ini mencapai Rp 18 ribu – Rp 20 ribu per liter.
Kendati demikian, pengusaha warung makan lebih memilih untuk tidak menaikkan harga lauk dan sayur agar tidak kehilangan pelanggan. Vita, seorang karyawan di Dapur Molen Condongcatur, mengatakan Dapur Molen mementingkan pelanggannya agar dapat tetap membeli sayur dan lauk dengan harga yang terjangkau.
“Kita jualan di sini kan banyak mahasiswa yang ngekos ya, Mbak. Jadi, kita harganya di sini sama terus, tidak pernah naik biar mereka juga tidak bingung kok harga makanannya naik. Kasian, Mbak”, ujar Vita, di Sleman, DIY, Rabu (12/1).
Sebelumnya, harga bahan pangan mengalami kenaikan terutama saat libur Nataru. Kenaikan harga tersebut membuat Dapur Molen memilih untuk tutup sementara.
“Yang bikin bingung kemarin saat Nataru, Mbak. Naik banget semuanya, dari cabai, telur, beras, gula, itu naiknya gila-gilaan. Akhirnya di sini tutup dulu sepekan, setelah tahun baru kemarin baru buka lagi”, jelas Vita.