REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga yang berbelanja di minimarket sekitaran Kelurahan Wonocolo, jangan heran jika tiba-tiba tas kresek berisi barang belanjaan dirampas sekelompok mahasiswa yang berkegiatan di sana. Mereka adalah mahasiswa yang tergabung dalam Hima Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (Unusa) bekerja sama dengan Nowaste Surabaya.
Kegiatan yang digelar dimaksudkan untuk mengurangi sampah plastik. Meski tas kresek berisi belanjaan tersebut dirampas, tidak perlu khawatir. Karena setelah itu, para mahasiswa tersebut akan mengganti tempat belanjaan dengan tas yang lebih ramah lingkungan, yang terbuat bukan dari plastik.
"Aksi rampas tas kresek ini adalah kegiatan yang diinisiasi mahasiswa untuk peduli pada lingkungan dalam rangka memerangi penggunaan tas keresek berbahan plastik," kata Founder Nowaste Surabaya, Sofi Azilan Aini, Kamis (13/1).
Sofi menjelaskan, acara ini sebagai bentuk kecintaan mahasiswa Unusa terhadap lingkungan dengan membatasi penggunaan plastik. Melalui cara ini harapannya bisa mengubah kebiasaan masyarakat dalam penggunaan plastik.
Sofi menilai penggunaan plastik sudah terlalu berlebihan. Selain itu bahan plastik merupakan bahan yang susah diuraikan. "Membutuhkan waktu puluhan juta tahun untuk bisa diurai, sehingga nantinya sampah ini akan menumpuk," ujar Sofi.
Kegiatan rampas tas kresek ini dilakukan di tiga titik minimarket yang berada di wilayah Kelurahan Wonocolo. Selain menukar kantong tempat belanjaan, juga mengedukasi masyarakat untuk mengurangi sampah dengan cara membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat yang mengaku mendapat edukasi tentang bahaya penggunaan plastik. “Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan, supaya masyarakat tahu bahwa penting untuk menjaga lingkungan sekitar dari sampah plastik," kata salah satu pengunjung minimarket, Yono Susilo.