REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para santri untuk tidak takut bermimpi dan bercita-cita setinggi-tingginya. Semua santri, kata dia, harus berani bercita-cita setinggi mungkin. Menurutnya, tidak ada halangan bagi santri untuk meraih impian asal dibarengi dengan usaha dengan sungguh-sungguh disertai doa.
"Asal mau usaha, giat belajar, diiringi doa saya yakin apa yang diinginkan dan dicita-citakan Insya Allah bisa tercapai. Pokoknya, menjadi santri jangan rendah diri, harus punya fighting spirit, harus punya semangat juang seperti para pendiri NU yang berjuang luar biasa melalui santri dan pesantren," kata Khofifah, Jumat (14/1).
Khofifah menyebut, banyak contoh santri atau kalangan pondok pesantren yang menempati posisi-posisi strategis di berbagai bidang. Salah satunya adalah KH. Abdurrahman Wahid yang menjadi presiden RI ke-4. Kemudian ada KH. Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi wakil Presiden RI.
Ketika bercita-cita tinggi, lanjut Khofifah, maka akan ada dorongan dalam diri masing-masing santri dan masyarakat sekitar untuk dapat merealisasikan dengan berbagai upaya. Seperti belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja dengan tekun, dan sebagainya.
"Kemudian direalisasikan dengan belajar atau bekerja tanpa kenal lelah, tidak mudah putus asa, dan berusaha dengan sungguh-sungguh," ujar Khofifah.
Khofifah berpendapat, memiliki cita-cita yang tinggi adalah bagian dari iman dan bukti dari pribadi yang kuat serta berpikiran jauh ke depan. Sedangkan berdakwah adalah salah satu cara untuk memelihara ilmu khususnya ilmu agama. Karena dengan berdakwah ilmu akan terus berkembang dan bermanfaat.