REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perayaan Imlek 2022 di Kota Solo bakal dirayakan sederhana lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19. Panitia hanya akan memasang 1.000 lampion dari biasanya 5.000 lampion yang dipasang pada tahun-tahun sebelum pandemi.
Ketua Panitia Bersama Imlek 2022, Sumartono Hadinoto, mengatakan pada perayaan Imlek tahun ini mengerucut pada tiga kegiatan seperti pemasangan lampion, acara Cap Go Meh, serta kirab Liong dan Barongsai.
"Jadi sebetulnya kami Panitia Imlek tahun ini belum menyelenggarakan Imlek melihat situasi pandemi belum selesai, apalagi ada virus varian baru Omicron. Tetapi dengan dukungan dari Wali Kota Gibran yang menyemangati jangan sampai Imlek tahun ini tidak ada lagi," kata Sumartono seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (17/1).
Dengan waktu yang sudah mepet, lanjutnya, beberapa acara inti akan dikreasikan agar perayaan Imlek tidak kehilangan ruhnya sebagai kegiatan yang melambangkan kebinekaan.
"Perayaan Imlek kali ini tidak ada bazar Imlek seperti biasanya karena melihat situasinya. Kalau dibatasi pengunjungnya kasihan yang buka stan, tapi kalau dibiarkan kan kerumunannya terlalu berisiko, ini perlu kami pertimbangkan. Yang utama acara Cap Go Meh sebagai wujud kebhinekaan tetap kami adakan 15 hari sesudah Imlek bertempat di Balai Kota Solo," kata Sumartono.
Wakil Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) tersebut menerangkan, panitia tetap akan memasang lampion, tetapi jumlahnya lebih sedikit dari biasanya. Lampion akan dipasang di seputar jembatan Pasar Gede, area Pasar Gede juga di sekitar Ketandan.
"Kami tetap pasang sekitar 1.000 lampion di titik-titik tertentu, kalau dulu biasanya 5.000 lampion. Kami akan ada acara yang kami create supaya pas dengan situasi ini yaitu Liong Barongsai yang dikenal sebagai tolak bala. Jadi kami akan menghadirkan lebih dari 10 barongsai dan liong, yang nanti semuanya menuju ke Balai Kota untuk melaporkan kepada Pak Wali dan Pak Wawali. Istilahnya bahwa mereka sudah keliling kota untuk tolak bala agar pandemi ini segera berakhir," paparnya.
Sumartono menambahkan, barongsai dan liong ini akan berjalan sore hari pada hari Cap Go Meh dan terbagi di beberapa tempat seperti di kawasan Jl Arifin (Widuran), Cokronegaran, Warung Pelem, Ketandan, Gladag lalu semuanya akan menuju ke Balai Kota.
"Nanti diterima Pak Wali Kota, Pak Wawali, mungkin juga hadir Pak Dandim, Pak Kapolres, semuanya bisa menerima di sana. Setelah itu barongsai dan liong ini main di seputaran Jalan Jenderal Sudirman," ujarnya.
Rencana perayaan Imlek tersebut telah dibahas bersama dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, pekan lalu. Pada pertemuan tersebut, Wali Kota dan Panitia Bersama Imlek 2022 mengerucutkan perayaan Imlek Kota Solo tahun 2022 yang akan diadakan pada Februari mendatang.
"Kita tetap merayakan Imlek tapi dengan sedikit pengetatan dan pembatasan nanti untuk penontonnya. Untuk masalah teknisnya nanti akan kita bicarakan lagi," ucap Gibran.
Gibran mengatakan pertimbangan untuk kembali mengadakan Imlek tahun ini melihat selama dua tahun terakhir acara-acara Imlek sudah ditiadakan.
"Jangan sampai di tahun ini ditiadakan juga. Wong keadaannya kan juga sudah cukup membaik, capaian vaksinasi juga sudah cukup tinggi. Saya yakin Imlek tahun ini bisa tetap diadakan tetapi ya itu dengan pembatasan," imbuhnya.
Gibran menyebut rangkaian kegiatan Imlek tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya. Hanya saja khusus untuk Grebeg Sudiro tidak akan digelar tahun ini.
"Kegiatannya yang dihilangkan hanya Grebeg Sudiro karena itu potensi kerumunannya besar. Nanti kita akan koordinasi dengan Satgas Covid, nanti kita kawal semua, yang jelas kita pengin acaranya tetap berjalan meski dengan pembatasan agar masyarakat tetap aman," jelasnya.