REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kendati curah hujan cukup tinggi, potensi terjadinya kebakaran masih tetap tinggi di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang. Dalam tiga hari terakhir, tercatat terjadi dua kali kejadian kebakaran. Masing-masing di wilayah Kecamatan Susukan serta di Kecamatan Ambarawa.
Kendati tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, musibah kebakaran di tengah curah hujan yang tinggi tetap diwaspadai oleh Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Semarang. Bahkan seluruh petugas maupun armada kendaraan pemadam kebakaran selalu disiagakan setiap hari selama 24 jam.
Namun di tengah upaya yang dilakukan tersebut, masih ada saja ulah oknum warga yang iseng memberikan informasi palsu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Seperti yang dialami satu regu pemadam kebakaran Kabupaten Semarang yang menerima informasi dari masyarakat perihal terjadinya kebakaran pemukiman di Dusun Blater, Desa Jimbaran, Rabu (19/1) siang.
Awalnya, pegas Satpol PP dan Damkar mendapat laporan dari masyarakat telah terjadi kebakaran di Dusun Blater, Desa Jimbara. Penelepon yang menghubungi Damkar Kabupaten Semarang mengaku sebagai warga Dusun Jimbaran. Atas informasi melalui telepon tersebut, satu armada mobil pemadam kebakaran berikut petugas segera bergegas menuju lokasi.
“Namun setiba di lokasi Dusun Blater, ternyata tidak ada rumah warga yang terbakar. Bahkan para pemangku lingkungan di dusun tersebut juga bingung, informasi kebakaran dari mana,” ungkap Sekretaris Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA melalui Kasi Humas Polres Semarang, IPTU Bharatungga DP menyayangkan masih ada sebagian masyarakat yang menyampaikan informasi tidak benar dan menyesatkan.
Oleh karena itu, Polres semarang mengimbau kepada warga Kabupaten semarang untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bertanggungjawab dengan memberikan informasi bohong. Apalagi dengan memanfaatkan respons Petugas Pemadam Kebakaran, Anggota TNI/Polri, ambulans, dan stakeholder di bidang Pelayanan masyarakat.
Ia bersyukur bahwa di lokasi yang dilaporkan tidak terjadi kebakaran, meskipun kehadiran mobil dan petgas pemadam kebakaran sempat menjadi perhatian masyarakat setempat. "Semoga ini semoga menjadi pembelajaran kita bersama, seluruh warga Kabupaten Semarang agar bijak dalam hal memberikan laporan kejadian dan bencana," kata Bharatungga.