REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Debat merupakan kegiatan yang sudah tidak asing ditemukan di masyarakat. Esti Ismawati dalam buku Bahasa Indonesia: Untuk Penulisan Karya Ilmiah mendefinisikan debat sebagai salah satu model public speaking yang bertujuan untuk mempertontonkan keunggulan pemikiran, konsep, atau program tertentu dari dua kandidat atau lebih yang dipandu oleh para panelis ahli di bidang yang diperdebatkan.
Debat pada hakikatnya saling adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak. Pada bukunya, Esti mengklasifikasikan dua bentuk debat, yakni debat Inggris dan Amerika. Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan kedua bentuk debat tersebut.
Debat Inggris
Debat Inggris menyajikan dua kelompok yang pro dan kontra. Pada awal debat, pemimpin menjelaskan secara singkat tata tertib debat tetapi tidak berbicara tentang isi tema. Moderator hanya bertanggung jawab agar setiap pihak menyampaikan pendapat dan mengorganisasi pemungutan suara untuk menentukan pemenang.
Debat dimulai dengan memberikan kesempatan kepada pembicara pertama dari salah satu kelompok. Pembicara harus menyampaikan tema tapi tidak boleh bicara terlalu lama. Pembicara pertama harus merumuskan argumentasinya dengan jelas dan teliti.
Sementara itu, pembicara dari kelompok lain menanggapi pendapat lawan timnya tapi tidak boleh mengulang pemikiran yang sudah disampaikan. Pembicara harus meyakinkan pendengar tentang masalah yang sama atau kelompoknya mempunyai pikiran sendiri. Pada akhir debat ini, moderator memimpin pemungutan suara untuk menentukan pemenang.
Debat Amerika
Serupa dengan debat Amerika, debat Inggris juga menampilkan dua kelompok. Namun masing-masing kelompok harus menyiapkan tema melalui pengumpulan bahan secara teliti dan menyusun argumentasi secara cermat. Para anggota kelompok harus berdebat di depan sekelompok juri dan publikum.
Saat debat dimulai, salah seorang anggota kelompok membuka pembicaraan dengan mengemukakan tesis. Kemudian tesis ini dijawab oleh pembicara dari kelompok kedua. Semua anggota dari kedua regu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berbicara.
Pada babak kedua, orang pertama dari regu penyanggah membuka pembicaraan. Proses selanjutnya seperti babak pertama di mana setiap anggota kelompok berbicara dalam urutan bergantian. Jika setiap anggota regu sudah mendapatkan kesempatan dua kali berbicara, maka debat dinyatakan selesai.
Setelah debat selesai, para juri membuat penilaian untuk menentukan pemenang. Aspek-aspek yang dinilai antara lain kejelian mencari dan menyusun bahan, serta rumusan yang baik. Kemudian keterampilan berbicara, argumentasi yang jitu dan tersusun baik, serta keseganan berbicara.