REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil lulus tanpa skripsi. Hal ini bisa dilakukan berkat Peraturan Dekan 2018 yang memungkinkan mahasiswa untuk lulus dengan karya.
Nata Wira Waskita, Dimas Febry Prasetyo, dan Nur Azizah adalah tiga mahasiswa FEB yang berhasil lulus tanpa skripsi. Dua nama pertama sukses menelurkan inovasi baru yang bersifat wirausaha.
Dimas berhasil mengubah barang rongsok dan limbah plastik menjadi perabotan rumah tangga yang bernilai. Dia yang sempat bekerja selama dua tahun sebelum berkuliah ini mengatakan, pengalaman saat bekerja membuatnya mendapatkan ide menarik ini. Ia bisa memanfaatkan limbah plastik yang kemudian diubah menjadi biji plastik.
Selanjutnya, biji plastik diolah dan dijadikan perabot baru yang memiliki nilai lebih. Dimas mengaku, ide ini terlintas ketika dia melihat banyaknya limbah plastik yang melimpah. "Paling tidak ini bisa menjadi terobosan baru untuk berinovasi dan memberikan peluang tenaga kerja,” ungkapnya, Senin (24/1).
Hal tak jauh berbeda juga dilakukan oleh Nata. Upayanya untuk mengurus usaha SPBU-nya berbuah manis. Dibuka sejak 2011, ia mengembangkan SPBU sedikit demi sedikit. Mulai dari pengembangan, peluang kerja, kualitas pelayanan, hingga program excellent.
Melihat kesempatan ekuivalensi, ia akhirnya sukses mendapatkan gelar sarjana tanpa menulis skripsi. Nata juga mengaku ikut membuka café di dekat usahanya sehingga bisa menjadi faktor kenaikan grade SPBU yang sekarang dia pegang.
Sementara itu, keberhasilan Nur Azizah mempublikasikan penelitiannya ke jurnal terakreditasi SINTA 2 berbuah manis. Ia sekarang bisa lulus kuliah tanpa bersusah payah menulis skripsi. Meski begitu, melakukan penelitian jurnal bukan perkara mudah dan membutuhkan waktu yang panjang.
Setidaknya Nur Azizah harus menghabiskan enam bulan untuk menyelesaikannya. Terkait kelulusan tanpa skripsi tiga mahasiswa tersebut, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan UMM M Sri Wahyudi berharap semakin banyak mahasiswa yang mampu mengikuti jejak mereka.
Kemudian bisa menciptakan inovasi yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga masyarakat luas. “Teruslah belajar dan berinovasi sebagai bentuk pengabdian untuk negeri,” kata dia menambahkan.