REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai mengalami peningkatan hingga puluhan sejak awal pekan keempat Januari 2022. Penambahan kasus baru di kisaran 7-9 orang per hari.
Sebelumnya, jumlah kasus aktif Covid-19 selalu di bawah 10 orang dengan penambahan kasus harian hanya satu atau dua orang. Bahkan, beberapa waktu lalu konsisten penambahan harian nol kasus.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Solo, jumlah kasus aktif Covid-19 per Jumat (28/1/2022) mencapai 40 orang. Jumlah itu terdiri dari 36 orang menjalani isolasi mandiri dan enam orang dirawat di rumah sakit.
Untuk penambahan kasus pada Jumat sebanyak delapan orang terkonfirmasi positif covid. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menyatakan, penyebab peningkatan bisa dari berbagai faktor.
"Kalau dari Nataru (Natal dan Tahun Baru) kok ya Nataru kan sudah kemarin. Tapi pemerintah sudah mengingatkan bahwa akhir Januari sampai pertengahan Februari akan terjadi peningkatan ternyata iya kan di Solo sudah meningkat," kata Siti di Balai Kota Solo, Jumat.
Meski demikian, menurutnya peningkatan kasus tersebut bisa diantisipasi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes). Di antaranya, mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan tidak bepergian jika tidak penting.
"Antisipasinya ya saya mohon kerja sama seluruh pihak untuk patuh pada prokes. Dan kalau tahu fisiknya tidak sehat segera ke puskesmas terdekat dan segera isolasi," jelasnya.
Menurutnya, sebagian besar pasien yang terpapar Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan menjalani isolasi mandiri. Dengan penambahan kasus tersebut, meskipun OTG, tetap berpotensi menularkan kepada orang lain.
"Ya kalau yang ditularkan usia produktif mungkin tanpa gejala, tapi kalau lansia atau punya komorbit bisa-bisa bergejala," imbuhnya.
Salah satu penambahan kasus Covid-19 di Solo berasal dari penularan di SMA Warga. Kejadian tersebut menjadi kewaspadaan terhadap penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Dinas Pendidikan saya mohon untuk evaluasi terhadap prokes. Sebenarnya menurut saya PTM enggak masalah asal prokesnya. Justru di sekolah itu aman asal tidak beradu fisik dengan teman-temannya," ungkap Siti.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, sudah memprediksi kenaikan kasus Covid-19 pada Februari sampai Maret. "Kan saya sudah bilang Februari-Maret pasti naik. Ya sudah tidak apa-apa," ujar Gibran.
Dalam mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19, Pemkot Solo akan mempercepat program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahan dan vaksinasi dosis ketiga atau penguat (booster).
Selain itu, pemkot bakal menyiapkan lokasi isolasi terpusat (isoter) untuk warga yang terpapar Covid-19. "Nanti antisipasi ya kita percepatan vaksinasi, kita genjot isoternya. Untuk sementara kita kirim ke Donohudan dulu," kata dia.