REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) telah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana (sarpras) guna mengantisipasi penambahan kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang. Termasuk dalam mewaspadai lonjakan varian baru Omicron.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSWN, Lia Sasdesi mengungkapkan, guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, jelasnya, RSWN kini telah menyiapkan enam tempat tidur ICU isolasi, serta 18 tempat tidur isolasi non ICU berikut sarpras pendukungnya.
Namun jumlah tersebut masih dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan. “Sebab sesuai SOP di RSWN ketika sudah ada 50 persen keterisian, maka rumah sakit akan membuka ruangan lain,” ungkapnya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/2).
Untuk ruangan, jelasnya, secara umum juga sudah siap, karena sebelumnya RSWN sudah pernah merawat hampir 500 bahkan lebih pasien Covid-19 saat terjadi lonjakan kasus gelombang kedua tahun 2021 lalu.
Sehingga ruangan sarana dan prasarana (sarpras) pendukungnya tidak ada persoalan di RSWN. Termasuk logistik obat- obatan dan persediaan oksigen, karena RSWN telah menyiapkan tangka oksigen yang lebih besar dari sebelumnya.
Bahkan untuk saat ini seluruh SDM kesehatan di RSWN juga sudah sangat siap. Kebetulan hasil skrining PCR yang baru saja dilakukan semua dokter, perawat di RSWN dalam kondisi sehat dan dalam kekuatan penuh.
Dari 1.500 karyawan hasil skrining PCR-nya semua negatif, termasuksebanyak 700 perawat dan 150 dokter (umum dan spesialis) yang ada di RSWN. “Alhamdulillah tidak ada satu pun dokter maupun perawat yang terpapar,” katanya.
Lia juga menjelaskan, sampai dengan saat ini RSWN merawat tujuh pasien yang terkait dengan Covid-19. Dari tujuh pasien tersebut tiga pasien di antaranya positif terkonfirmasi Covid-19 dan empat pasien lainnya untuk sementara masih berstatus suspect Covid-19.
Sebelumnya, RSWN sempat kosong hampir empat bulan tidak menangani pasien Covid-19. beberapa pekan yang lalu sempat ada seorang pasien anak yang dirawat karena terkonfirmasi positif Covid-19.
“Namun hanya selama dua hari, sebelum akhirnya dipindahkan ke tempat isolasi terpusat (isoter) di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, karena kondisinya sudah semakin sehat,” katanya.
Namun untuk pasien yang saat ini dirawat di RSWN dan terkonfirmasi positif, jelasnya, tidak semua diambil sampel untuk uji Whole Genome Sequencing (WGS). Karena --sesuai dengan ketentuan uji WGS hanya bisa dilakukan untuk pasien dengan cycle threshold value (CT value) di bawah 30.
Kendati begitu, RSWN dalam sepekan terakhir memang mengirimkan 15 sampel uji WGS dari pasien Terkonfrmasi positif ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Tengah.
Hanya saja, ke-15 sampel uji WGS tersebut bukan berasal dari RSWN saja, namun juga ada beberapa rumah sakit lain .
“Sudah semingguan yang lalu kita kirim ke labkesda Provinsi Jawa Tengah, namun untuk hasilnya kami masih menunggu dan dimungkinkan nanti Provinsi yang akan mengumumkan," katanya menambahkan.