REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus positif dengan hasil probable Omicron dari hasil pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF) terus bertambah di DIY. Hingga saat ini, Satgas Penanganan Covid-19 DIY sudah mencatat kasus probable Omicron sebanyak 58 kasus.
Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, 58 probable Omicron tersebut didapatkan dari pemeriksaan terhadap 72 sampel. Artinya, 14 sampel didapatkan dengan hasil non probable Omicron.
"Non probable 14 kasus dan yang sudah sembuh 11 kasus," kata Ditya, Rabu (2/2).
Puluhan kasus yang terdeteksi probable Omicron tersebut akan diperiksa lebih lanjut dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). WGS dilakukan untuk memastikan apakah kasus dari hasil SGTF tersebut positif Omicron atau tidak.
"Secara kumulatif, hasil SGTF yang probable akan ditindaklanjuti dengan WGS," ujar Ditya.
Beberapa waktu lalu ditemukan satu kasus positif Omicron di DIY. Namun, satu kasus ini merupakan pendatang dari DKI Jakarta.
"Sudah keluar hasilnya satu orang yang positif Omicron dan saat ini yang bersangkutan sudah sembuh, serta kembali ke DKI Jakarta," jelasnya.
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, satu kasus positif Omicron tersebut ditemukan dari hasil WGS yang dikeluarkan oleh laboratorium UGM baru-baru ini. Kasus tersebut merupakan pendatang dari Jakarta yang berkunjung ke DIY.
Kasus tersebut juga sudah kembali ke DKI Jakarta karena sudah dinyatakan sembuh beberapa waktu lalu. Meskipun kasus positif Omicron itu diketahui di DIY, namun tidak tertular di DIY.
Aji pun mengklaim bahwa penyebaran varian Omicron masih belum ditemukan di DIY. Meskipun sudah ada satu kasus dari pendatang yang diketahui di DIY, namun Aji menyebut, kasus tersebut terhitung di data DKI Jakarta.
"Sudah sembuh dan dia di swab (PCR) sudah negatif dan pulang ke Jakarta, lalu hasil WGS-nya keluar saat sudah kembali ke Jakarta. Sekarang posisi Omicron di DIY enggak ada, hanya satu itu yang sudah kembali ke Jakarta," kata Aji belum lama ini.
Aji menjelaskan, awalnya satu kasus tersebut diketahui positif Omicron sewaktu melakukan tes PCR saat akan kembali ke Jakarta. Dikarenakan mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT value yang rendah, maka kasus itu dirawat di salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan WGS.
"CT value-nya rendah, lalu di WGS dan ketahuan (positif Omicron). Dia masuk RS Bethesda kalau tidak salah, sudah sembuh dan dia di swab (PCR) sudah negatif, lalu pulang ke Jakarta. Kemudian hasil WGS-nya sudah keluar (setelah kembali ke Jakarta)," ujar Aji.
Pihaknya pun sudah melakukan pelacakan terhadap kontak erat dari satu kasus positif Omicron tersebut. Namun, kata Aji, kasus itu juga tidak menulari ke kontak erat lainnya selama berada di DIY.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, Irene mengatakan, dari kasus probable Omicron dilakukan pemeriksaan WGS pekan ini. Setidaknya, diperlukan waktu satu pekan untuk mengetahui hasil WGS.
"Running (sampel) itu tidak bisa langsung hasilnya keluar, running itu minimal satu pekan dari tahap persiapan sampai pembacaan," kata Irene.