Rabu 02 Feb 2022 16:04 WIB

Produksi Padi Cilacap 2021 Anjlok Lebih 62 Ribu Ton

Penurunan produksi padi itu disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah.

Para petani di Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, sedang merontokkan bijih padi secara manual.
Foto: Republika/ Frederikus Bata
Para petani di Desa Wanareja, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, sedang merontokkan bijih padi secara manual.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tingkat produksi padi di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada 2021 turun lebih dari 62 ribu ton jika dibandingkan dengan 2020. Penurunan produksi padi itu disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah dan terjadi banjir.

"Sehingga mundur tanam serta menurunkan produktivitas," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Sigit Widayanto di Cilacap, Rabu (2/2). Selain itu, kondisi alam yang ekstrem dengan hujan lebat disertai angin menjadikan tanaman padi banyak yang roboh sehingga menurunkan produksi/produktivitas.

Ia mengungkapkan produksi padi pada  2021 mencapai 832.442 ton gabah kering giling (GKG) dengan luas panen 128.235 hektare. Sedangkan pada 2020 sebanyak 894.791 ton GKG dengan luas panen 133.982 hektare.

Menurut dia, musim kemarau yang datang lebih awal dan berlangsung panjang berdampak terhadap penurunan luas tanam, panen, dan produktivitas baik tanam padi maupun tanaman pangan lainnya.

"Sementara produksi padi 2020 turut dipengaruhi oleh kemarau panjang yang terjadi pada 2019 yang berdampak pada mundurnya musim tanam pertama 2019-2020, sehingga masa panennya pada awal 2020. Kondisi tersebut mengakibatkan penambahan luas panen dan produksi pada 2020," kata Sigit yang juga Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap.

Ia mengatakan fenomena La Nina yang memicu terjadinya kemarau basah dengan curah hujan yang merata pada 2020 telah mendukung peningkatan luas tanam, luas panen, dan produktivitas, baik tanaman padi maupun tanaman pangan lainnya.

Selain itu, kata dia, kondisi iklim yang normal dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang rendah menjadikan produktivitas meningkat. Pada 2022, pemkab menargetkan produksi padi mencapai 842.897,09 ton dengan luas tanam 133.054 hektare dan rata-rata produktivitas sebesar 63,35 kuintal per hektare.

"Luas panen padi periode Januari hingga Maret 2022 diprediksi mencapai 56.928 hektare yang merupakan pertanaman pada musim tanam pertama 2021-2022 dengan perkiraan produksi 358.650 ton GKG," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement