REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Untuk mengakses pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW), calon peserta KB di Kabupaten Semarang tidak perlu jauh- jauh ke Kota Semarang. Pasalnya layanan MOW kini sudah dapat dilakukan di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang untuk melayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) tersebut, pada dua RSUD yang ada di kabupaten Semarang.
Masing- masing di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa serta RSUD dr Gondo Suwarno, Ungaran. “Mulai tahun ini kita menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan dua RSUD untuk melayani calon peserta KB dengan MOW,” ungkap Kepala DP3AKB Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih, pada acara layanan MOW di RSUD Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Rabu (2/2).
Dewi menyampaikan, selama ini pelayanan MOW tersebut hanya bisa dilayani di rumah sakit di Kota Semarang. Sekarang, semakin praktis dan efisien karena MOW sudah dapat dilayani di RSUD milik Pemkab Semarang.
Ia berharap dengan adanya fasilitas layanan MOW ini akan semakin menarik minat pasangan usia subur untuk menjadi peserta KB. “Selain tempat pelayanan lebih dekat dengan domisili, para calon akseptor dapat lebih mudah menyiapkan fisik dan mental sebelum menjalani operasi,” tambahnya.
Pada tahun 2022 ini, masih jelas Dewi, Pemkab Semarang mendapat target lima ribu akseptor KB baru, yang terdiri dari 3.500 akseptor dengan metode implant, 1.286 IUD, 203 MOW dan 11 Metode Operasi Pria (MOP).
Bersamaan dengan peluncuran pelayanan MOW di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo kali ini, ada sembilan calon akseptor yang siap mendapatkan pelayanan. “Namun tiga calon akseptor dinyatakan tidak memenuhi syarat setelah dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang KB DP3AKB Kabupaten Semarang, Eka Jaya Sakti menambahkan, sampai dengan saat ini, peserta KB aktif di Kabupaten Semarang sebanyak 71 persen dari total pasangan usia subur (PUS) yang populasinya mencapai 198.154.
“Dari jumlah ini sebanyak 15 persen peserta KB aktif menggunakan metode MOW dan 0,8 persen merupakan peserta KB pria pengguna MOP,” ungkapnya.
Terpisah, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha saat menandai peluncuran layanan MOW ini menyambut baik langkah DP3AKB dalam mendekatkan pelayanan KB dengan metode MOW kepada warga Kabupaten Semarang.
Bupati berharap, keberadaan fasilitas layanan KB ini dapat membantu para calon akseptor untuk mengikuti program KB dengan mudah dan cepat.
“Meskipun di masa pandemi Covid-19, saya berharap sosialisasi pentingnya pembangunan kependudukan dan KB harus tetap berjalan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas,” tegasnya.