Kamis 03 Feb 2022 20:35 WIB

Hujan Deras dan Angin Kencang di Kota Malang Sebabkan Kerusakan

Hujan deras banyak dilaporkan terjadi di kawasan Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah Kota Malang, Kamis (3/2/2022).
Foto: Dok. BPBD Kota Malang
Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah Kota Malang, Kamis (3/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Hujan deras disertai angin kencang terjadi di beberapa area wilayah Kota Malang, Kamis (3/2/2022) sore. Kejadian ini menyebabkan kendaraan dan rumah rusak serta pohon tumbang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto menyatakan, hujan deras disertai angin kencang mulai terjadi di Kota Malang sekitar pukul 14.30 WIB. Namun fenomena ini hanya terjadi di beberapa titik di Kota Malang. "Ada wilayah lain yang hanya mengalami hujan ringan," ucap Alie saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/1/2022).

Baca Juga

Menurut Alie, hujan deras banyak dilaporkan terjadi di kawasan Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pada Kecamatan Blimbing, tercatat ada enam pohon tumbang, yakni di Jalan S Parman dan Sunandar Priyo Sudarmo. Bahkan, salah satu pohon turut menimpa satu unit kendaraan roda empat yang sedang parkir di area Jalan Sunandar Priyo Sudarmo.

Di samping itu, pihaknya juga menerima laporan adanya bangunan rusak akibat hujan deras yang disertai angin kencang. Peristiwa ini terjadi di kawasan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. "Atap rumah terbang di wilayah tersebut," jelasnya.

Dengan adanya peristiwa ini, petugas BPBD Kota Malang bersama tim gabungan pun berupaya untuk membersihkan sisa material pohon tumbang. Dalam hal ini termasuk membersihkan sisa material bangunan dan kendaraan rusak akibat bencana tersebut.

Terpisah, Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto mengatakan, hujan deras disertai angin kencang dan hujan es terjadi di sejumlah titik di Kota Malang. Penyebab hujan es pada dasarnya karena adanya awan konvektif yang sangat tinggi. 

Berdasarkan citra radar, terlihat ketinggian awan Cumulonimbus (Cb) mencapai 8 hingga 9 kilometer (km). Menurut Teguh, fenomena hujan es terjadi di wilayah Kecamatan Blimbing, yakni kawasan Sudimoro, Glintung dan Loiwokwaru. 

Teguh tak menampik masih ada potensi terjadinya hujan es di waktu mendatang. Sebab itu, masyarakat perlu mewaspadai fenomena tersebut. Hujan lebat disertai petir dan hujan es bisa terjadi pada siang hingga sore hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement