REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemeriksaan sampel Covid-19 dengan metode S Gene Target Failure (SGTF) di DIY sudah sebanyak 141 sampel. Satgas Penanganan Covid-19 DIY menyebut, dari jumlah sampel tersebut sudah ditemukan setidaknya 115 kasus positif dengan hasil probable Omicron.
Jumlah kasus dengan hasil probable Omicron ini terus bertambah di DIY. Kasus ini masih akan diperiksa lebih lanjut dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mendeteksi positif Omicron atau tidak.
"Dari 141 sampel yang diperiksa, 115 kasus probable, 26 kasus non probable dan 13 kasus lainnya sudah sembuh," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Kamis (3/2).
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 DIY juga melaporkan penambahan kasus positif sebanyak 219 kasus. Kasus harian Covid-19 ini terus naik lebih dari sepekan terakhir.
Sebagian besar kasus tersebut disumbang oleh Kabupaten Sleman yakni 149 kasus. Disusul Kabupaten Bantul yang menyumbang 36 kasus, Kota Yogyakarta menyumbang 23 kasus, Kabupaten Gunungkidul menyumbang tujuh kasus dan Kabupaten Kulonprogo menyumbang empat kasus.
Penambahan ratusan kasus positif tersebut merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8.959 orang di DIY. Total kasus positif pun hingga saat ini sudah tercatat sebanyak 157.923 kasus.
"Positive rate harian per tanggal 3 Februari naik menjadi 2,44 persen," ujar Ditya.
Lebih lanjut, kesembuhan Covid-19 juga dilaporkan bertambah sebanyak enam kasus. Secara kumulatif, kesembuhan di DIY sudah mencapai 151.811 kasus dengan persentase 96,13 persen.
"Kasus sembuh disumbang Sleman, Bantul dan Gunungkidul yang masing-masingnya dilaporkan tiga kasus, dua kasus dan satu kasus," jelasnya.
Sementara itu, kematian Covid-19 dilaporkan nihil per 3 Februari ini. Dengan begitu, total kematian di DIY masih tercatat 5.277 kasus dengan presentase 3,34 persen.
Terkait dengan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) critical di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 saat ini tercatat tujuh persen. Total bed critical yang disiapkan yakni 141 bed, sehingga bed yang terpakai yakni 10 bed. "BOR non critical 7,43 persen atau terpakai 85 bed dari total 1.144 bed yang disediakan," kata Ditya.