REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para kiai dan santri dari Majelis Zikir Al-Tsawab kembali menggelar zikir bersama, Ahad (6/2) malam. Dalam kegiatan ini, majelis zikir menggandeng kepala desa se-Jawa secara virtual guna mendoakan keselamatan bangsa serta kesehatan umat di tengah kenaikan kembali kasus Covid-19.
Ratusan peserta yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa turut berpartisipasi dalam kegiatan zikir bersama ini. Kendati dihelat secara virtual, mereka tetap khusyuk dalam mengagungkan asma Allah SWT dan mengikuti hingga purna.
Perwakilan Majelis Zikir Al-Tsawab, KH Muhammadun Sya'roni mengatakan, Majelis Zikir Al-Tsawab kembali menggelar zikir bersama dan bermunajat untuk keselamatan bangsa Indonesia sekaligus memohon agar dijauhkan dari pandemi serta penyebaran varian Omicron.
"Zikir dan bermunajat merupakan salah satu kekuatan bagi bangsa ini untuk menghadapi persoalan keumatan, seperti keselamatan dan perlindungan dari berbagai ancaman. Tak terkecuali dari pandemi Covid-19 yang kembali menunjukkan tren peningkatan di masyarakat," ungkapnya.
Pengasuh Ponpes Dirgantara Purbalingga ini menambahkan, melalui doa yang dilantunkan, majelis memohonkan kepada Allah SWT agar membebaskan bangsa dari segala balak dan mengangkat permasalahan bangsa yang berat.
Termasuk pandemi Covid-19 yang hingga dua tahun ini belum kunjung berakhir. Bahkan belum hilang varian Delta sudah muncul varian baru Omicron yang kembali memicu lonjakan kasus baru di sejumlah daerah di Tanah Air.
Tidak hanya itu, doa juga dimaksudkan untuk memohon agar bangsa yang dilanda berbagai krisis, mulai dari krisis etika bermedia sosial, maraknya paham radikal, sampai pada penegakan hukum yang kurang sehat dan sebagainya, akan mampu menjadi lebih baik lagi.
"Mudah-mudahan Allah SWT mendengar dan mengabulkan doa-doa kami semua, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang damai, bangsa bersatu, makmur, baldatun warabbun ghofur," tambah KH Muhammadun Sya'roni.
Ia juga menegaskan, keikutsertaan kepala desa se Pulau Jawa dalam zikir dan doa bersama ini, tak lain karena mereka merupakan para aparatur yang berada di tempat paling strategis di tengah masyarakat. "Sehingga para kepala desa dianggap juga paling strategis untuk diajak berdoa bersama," jelasnya.
Sementara itu, salah satu peserta zikir, Heri 'Pring' menyampaikan, dengan bermunajat yang dilandasi kesamaan niat demi keselamatan bangsa yang dilakukan oleh para kiai dan santri dari Majelis Zikir Al-Tsawab harus disengkuyung oleh semua kepala desa.
Menurutnya, zikir dan bermunajat merupakan ikhtiar penguat dari apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga dan merawat bangsa pada semua kondisi. Terlebih di tengah situasi pandemi yang kembali rawan seperti sekarang ini.
Termasuk juga menjadi penguat pemerintah desa sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam mewujjdkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di desanya. "Insya Allah kami akan terus mendukung kegiatan zikir dan doa bersama bersama Majelis Zikir Al-Tsawab ini," tegas Kepala Desa Bergas Kidul, Kabupaten Semarang ini.