REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Obyek wisata di Kabupaten Banyumas masih tetap dibuka, meski kasus varian omicron telah muncul, dan Covid-19 di wilayah ini meningkat.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani menjelaskan, lokasi wisata, hotel dan restoran tetap dibuka dengan protokol kesehatan ketat.
"Sampai sekarang belum ada perintah untuk menutup tempat wisata," ujar Asis, Senin (7/2).
Hal ini karena Banyumas masih mengikuti aturan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 yakni kapasitas pengunjung di lokasi wisata dibatasi maksimal 75 persen. Selain itu, tidak ditutupnya tempat wisata demi aktivitas ekonomi masyarakat yang sebelumnya terpuruk karena pandemi.
"Lokasi wisata tetap dibuka untuk ekonomi masyarakat di sekitar itu. Karena pandemi tahun lalu sangat terrpuruk, jadi ini untuk meningkatkan ekonomi sekitar," jelas Asis.
Kendati begitu, kegiatan yang menimbulkan kerumunan seperti acara pementasan dikurangi untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Sementara itu, Kepala UPT Lokawisata Baturraden Kusmantono mengungkapkan bahwa sejak periode libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru), jumlah pengunjung masih stagnan. Sedangkan protokol kesehatan, tetap diperketat seperti saat periode libur Nataru.
Jumlah pengunjung lokawisata Baturraden selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 tercatat mencapai 21.432 orang.
"Jumlah pengunjung masih stagnan, belum ada penurunan. Bulan Januari 39.566 orang, dan Februari sampai saat ini 6.478 orang," ujar Kusmantono.
Sementara itu data Dinas Kesehatan Kab. Banyumas per 5 Februari mencatat sebanyak 204 kasus positif aktif. Dari jumlah itu 24 orang dirawat di rumah sakit, 39 isolasi terpusat, dan 141 isolasi mandiri dan 1 orang meninggal dunia.