Selasa 08 Feb 2022 14:29 WIB

Kasus Aktif Melonjak, Kapolres Semarang : Terus Perketat Prokes

Akumulasi pasien kasus aktif Covid-19 yang dalam penanganan mencapai 129 orang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA bersama jajarannya saat meninjau dan berkoordinasi dengan pengelola rumah isolasi terpusat (isoter) Bapelkes Pemprov Jawa tengah, di Siwakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran barat, Kabupaten Semarang, Selasa (8/2).
Foto: dok. Humas Polres Semarang
Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA bersama jajarannya saat meninjau dan berkoordinasi dengan pengelola rumah isolasi terpusat (isoter) Bapelkes Pemprov Jawa tengah, di Siwakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran barat, Kabupaten Semarang, Selasa (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Warga Kabupaten Semarang diminta tidak nggampangke (menganggap sepele, red.) disiplin protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. Pasalnya kasus aktif Covid-19 di wilayah setempat terus mengalami lonjakan.

Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang sampai Senin (7/2/2022), akumulasi pasien kasus aktif Covid-19 yang masih dalam penanganan mencapai 129 orang. Karena telah terjadi penambahan 19 kasus dibandingkan hari sebelumnya, Ahad (6/2/2022).

Dari jumlah ini, sebanyak tiga orang pasien dirawat di rumah sakit, Sementara sebanyak 126 pasien menjalani siolasi di tempat isolasi terpusat (isoter) dan melakukan isolasi mandiri (isoman).

“Meski penambahan kasus kasus aktif masih berlanjut, saya minta warga Kabupaten Semarang tidak perlu panik,” ungkap Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA, di sela mengunjungi isoter Bapelkes Pemprov Jawa Tengah, di Siwakul, Kecamatan Ungaran Barat, Selasa (8/2).

Di tengah-tengah penambahan kasus baru seperti sekarang ini, jelas Kapolres, yang lebih penting untuk dilakukan adalah terus mewaspadai dan jangan pernah lalai apalagi abai terhadap upaya untuk melindungi diri serta orang-orang lain di sekitar.

Yakni dengan disiplin menegakkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, di tempat-tempat umum, maupun di pusat aktivitas warga. Dengan begitu, masyarakat akan turut mencegah penularan serta penyebaran covid yang lebih luas.

Kapolres juga meminta, jangan ada istilah nggampangke dalam situasi seperti sekarang. Untuk itu protokol kesehatan di lingkungan masing-masing juga harus terus diperketat dan dioptimalkan.

Karena situasi yang sama sudah pernah dihadapi saat merebak varian Delta, pada pertengahan 2021. “Oleh karena itu, pengalaman yang lalu bisa menjadi pembelajaran dalam menghadapi situasi pandemi saat ini,” tegasnya.

Yovan juga menyampaikan, hari ini sengaja mengunjungi isoter di kompleks Bapelkes Provinsi Jateng di Siwakul yang dijadikan sebagai salah satu isoter bagi pasien positif covid di Kabupaten Semarang.

Didampingi Wakapolres, Kapolsekta Ungaran, dan Kasi Propam, Kapolres berkoordinasi dengan pengelola isoter tersebut, misalnya terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana apabila terjadi lonjakan kasus.

“Kami sambangi isoter Bapelkes Pemprov Jateng untuk berkoordinasi dan menyatukan persepsi bersama dengan pihak Bapelkes tentang penanganan apabila ada lonjakan kasus di Kabupaten Semarang,” tegasnya.

Di lain pihak, ia juga telah mengintruksikan kepada setiap Polsek jajaran untuk membantu mengedukasi warga dan memastikan kesiapan isoter yang ada di lingkungannya.

“Hal ini untuk memastikan agar proses penanganan dan tindakan dapat dilakukan dengan cepat dan lebih maksimal. Khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terpapar Covid 19,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement