REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Bupati PamekasanBaddrut Tamam menyatakan prioritas pembangunan di daerah itu selama 2022 berupa pengembangan dan pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam pemasaran digital.
"Selain karena memang menjadi kebutuhan, pengembangan usaha mikro dan peningkatan kapasitas kemampuan pelaku usaha dalam memasarkan usaha mereka secara digital ini juga menjadi kebutuhan di era serba internet sekarang ini," kata dia di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022), seusai pertemuan dengan aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Pamekasan.
Pada era global sekarang ini, katanya, pola pengembangan dunia usaha harus dilakukan pada kelompok usaha mikro, karena jenis usaha tersebut penyanggah ekonomi masyarakat. Jika pelaku UMKM sebagai pelaku ekonomi mikro maju dan berdaya, katanya, secara otomatis ekonomi makro juga akan membaik.
Namun, kata bupati muda ini, untuk bisa mendorong kemajuan ekonomi pada pelaku UMKM, perlu didukung pola pemasaran modern, yakni pemasaran secara digital. "Karena itu, program pendidikan melek digital juga kita lakukan dan menjadi program prioritas Pemkab Pamekasan," katanya.
Pemkab Pamekasan menargetkan melatih sekitar 10 ribu pelaku usaha mikro tentang teknik dan manajemen pemasaran digital. "Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika tentang realisasi program pelatihan digital ini," katanya.
Program ini, katanya, juga sebagai pendukung dari upaya yang dilakukan sejumlah negara maju yang tergabung di Presiden G20, yakni pemberdayaan UMKM dan digitalisasi.
Jumlah pelaku UMKM yang terdata di Pemkab Pamekasan saat ini sebanyak 78.249 pelaku, tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan. "Di antara yang 78.249 pelaku usaha mikro ini, hanya sebagian kecil saja yang memanfaatkan pemasaran usaha mereka secara digital. Karena itu, pemkab sangat berkepentingan agar pelaku UMKM ini bisa melek digital, dan ini juga demi kemajuan usaha mereka," katanya.