Rabu 09 Feb 2022 08:19 WIB

Australia Kembali Dibuka untuk Pengunjung

Pemegang visa belum sepenuhnya divaksinasi tetap membutuhkan pengecualian perjalanan.

Anggota masyarakat terlihat di area makan luar ruangan di The Sydney Opera House, di Sydney, Australia, 17 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/BIANCA DE MARCHI
Anggota masyarakat terlihat di area makan luar ruangan di The Sydney Opera House, di Sydney, Australia, 17 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia akan kembali dibuka untuk semua pemegang visa yang telah divaksinasi penuh mulai 21 Februari 2022 mendatang. Dengan demikian, negeri kanguru tersebut bakal menyambut kembalinya turis, pelancong bisnis, dan pengunjung lainnya.

"Perubahan ini akan memastikan kami melindungi kesehatan warga Australia, sementara kami terus mengamankan pemulihan ekonomi kami," ujar Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (9/2/2022).

Morrison menekankan, sistem kesehatan Australia telah menunjukkan ketahanannya selama pandemi Covid-19, termasuk melalui gelombang Omicron baru-baru ini. 

"Dengan membaiknya kondisi kesehatan, termasuk penurunan 23 persen angka rawat inap karena Covid-19 baru-baru ini, Komite Keamanan Nasional Kabinet hari ini menyetujui bahwa Australia telah siap untuk selanjutnya kembali membuka perbatasan internasional kami secara bertahap," katanya.

Pemegang visa yang belum sepenuhnya divaksinasi akan tetap membutuhkan pengecualian perjalanan yang sah untuk memasuki Australia, serta akan mengikuti persyaratan karantina negara bagian dan wilayah.

"Pengumuman hari ini akan memberikan kepastian bagi industri pariwisata vital kami, dan memungkinkan industri tersebut untuk mulai merencanakan, merekrut, dan mempersiapkan pembukaan kembali. Pada 2018-2019, pariwisata menghasilkan lebih dari 60 miliar dolar Australia bagi ekonomi Australia, dengan lebih dari 660 ribu pekerjaan bergantung pada industri ini.

Sejak pemerintahan Morrison memulai pembukaan kembali perbatasan internasional Australia pada 1 November 2021, Australia telah melihat sebanyak hampir 580 ribu kedatangan ke Australia, termasuk untuk kembali berkumpul dengan orang-orang terkasih, bekerja atau belajar.

"Pemerintah Federasi terus bekerja dengan Pemerintah Negara Bagian dan Wilayah untuk memulai kembali industri pelayaran dengan aman, dan menantikan pengumuman lebih lanjut tentang hal ini pada waktunya," kata Morrison menutup siaran resminya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement